PP Muhammadiyah Bentuk Tim KTAM Khusus, Ini Jangkauannya
Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jogjakarta membentuk Tim Layanan Kartu Tanda Anggota (KTA) Muhammadiyah Khusus.
Mengapa dinamakan KTA Khusus, karena diproses dan diproduksi tidak di kantor, melainkan langsung, dengan cara membuka stan layanan di acara-acara massal Muhammadiyah seperti tabligh akbar, hari bermuhammadiyah, dan kegiatan lainnya.
“Jadi kalau di Kepolisian ada Layanan SIM Keliling, atau kalau jasa catering ada outset catering maka KTA Khusus ini pembuatannya tidak di dalam kantor PP Muhammadiyah melainkan out door atau di luar kantor dengan cara membuka stand atau booth Layanan KTA,” jelas Sofriyanto.
Kepala Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta menjelaskan hal itu, ketika acara penutupan pertemuan guru besar Muhammadiyah pada Minggu 28 Julu lalu, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sofriyanto menjelaskan, dalam pelaksanaannya tim bekerja sama dengan panitia pelaksana acara untuk disediakan ruang atau tempat dengan minimal 3 meja kerja, jaringan listrik, selain itu juga jaringan internet yang cukup karena KTAM saat ini berbasis online dalam hal penomorannya.
“Jika di lokasi acara panitia tidak menyediakan jaringan internet maka tim KTAM yang mengusahakannya dengan media yang tersedia,” imbuh Sofriyanto.
Sementara perlengkapan yang dibawa oleh tim ketika turun ke lapangan meliputi: laptop, kamera, printer, kartu pre-printing, formulir KTAM, serta perangkat koneksi internet.
Sofriyanto menuturkan, tim Layanan KTAM Khusus ini dibentuk sudah sekitar 6 bulan lalu dan sudah melaksanakan tugas di beberapa daerah yang menyelenggarakan acara hari bermuhammadiyah. Seperti di PDM Cilacap, PDM Kendal, PDM magelang, dan yang terbaru, tim membuka Layanan KTAM khusus di lokasi acara Silaturahim Guru Besar Muhammadiyah 27-28 Juli di UMY.
“Sampai akhir acara tersebut tim dapat mencetak 200 KTAM,” jelas Sofriyanto.
“Layanan KTAM Khusus seperti yang diterapkan oleh kantor PP Muhamamdiyah Yogyakarta ini diharapkan dapat dilaksanakan juga oleh Kantor PWM se-Indonesia sebagai bentuk peningkatan layanan kepada anggotanya,” tutur Sofriyanto.
Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah sekaligus penanggung jawab acara pertemuan guru besar Muhammadiyah Lincolin Arsyad mengaku sangat gembira dan mengapresiasi adanya Layanan KTAM Khusus ini.
“Pelayanan yang dilakukan sangat cepat dan ramah, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta untuk memperbaharui KTAM maupun membuat baru,” jelas Lincolin.
Sekadar diketahui, KTAM yang diproses di acara-acara daerah tersebut tetap melalui mekanisme resmi yaitu melalui pengisian formulir yang sudah di sahkan oleh PCM dan membayar uang sejumlah 25 ribu rupiah.
“Layanan KTAM Khusus seperti yang diterapkan oleh kantor PP Muhamamdiyah Yogyakarta ini diharapkan dapat dilaksanakan juga oleh Kantor PWM se-Indonesia sebagai bentuk peningkatan layanan kepada anggotanya,” tutur Sofriyanto. (adi)