Potter Tak Kesampingkan Potensi Kembalinya Lukaku ke Chelsea
Chelsea menghabiskan dana sekitar Rp2,6 triliun untuk merekrut kembali Lukaku dari Inter Milan pada Agustus 2021. Namun pemain Timnas Belgia itu kesulitan di musim pertamanya di Stamford Bridge, dengan hanya mencetak 15 gol dalam 44 pertandingan.
Lukaku membuat marah kubu Chelsea hanya beberapa bulan setelah dia kembali menyusul kritiknya terhadap taktik Thomas Tuchel. Ia juga menyatakan keinginannya untuk kembali ke Inter karena minimnya menit bermain yang ia dapatkan.
Kemudian, pemain berusia 29 tahun itu mendapatkan keinginannya di musim panas lalu ketika The Blues mengizinkan Lukaku untuk bergabung kembali dengan Inter dengan status pinjaman untuk musim ini.
Tetapi lagi-lagi kesialan menimpanya. Kiprahnya di Serie A terhambat oleh cedera di sepanjang musim ini. Hasilnya, Lukaku hanya mencetak lima gol dalam 19 pertandingan bersama Inter sejauh ini.
Kendati begitu, pelatih kepala Chelsea, Graham Potter, tak menampik potensi kembalinya Lukaku ke Chelsea. 'Yah, dia masih pemain Chelsea dan kami tentu saja memantaunya,” ujar Potter seperti dikutip dari Canal+ via Metro.
Kami mengerti di mana dia berada, dia dipinjamkan, keputusan itu akan dibuat di musim panas.
“Dia pemain yang fantastis, seseorang yang kami kenal dan sukai.”
“Tapi sekali lagi, kita perlu membicarakannya di musim panas karena dia bermain dengan status pinjaman untuk klubnya.”
Berbicara awal bulan ini, CEO Inter, Beppe Marotta, mengindikasikan bahwa klub tidak akan mempermanenkan Lukaku di jendela transfer musim panas ini.
"Peminjaman itu untuk satu musim. Jadi pada 30 Juni terlepas dari seberapa bagus dia bermain, dia akan kembali ke Chelsea," kata Marotta kepada Sky Italia.
“Ini adalah musim yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya merujuk tentu saja ke Piala Dunia. Masalah yang kami alami juga dialami oleh klub lain dan para pemain yang bermain di Piala Dunia.”
“Lukaku adalah contohnya. (Marcelo) Brozovic bukanlah Brozovic yang kita kenal. Lukaku belum menemukan kebugaran yang dia butuhkan untuk memainkan sepak bola terbaiknya. Dia masih belum dalam kondisi terbaiknya atau pemain yang kita lihat di tahun-tahun yang lalu.”
Piala Dunia 2022 Qatar memang berbeda dengan gelaran yang sama sebelumnya. Pasalnya, Piala Dunia yang biasanya diputar pada akhir musim kompetisi-kompetisi di Eropa, Piala Dunia di Qatar digelar saat musim kompetisi sedang berjalan.
Hal ini menyebabkan banyak pemain yang di musim sebelumnya tampil bagus, musim ini terutama setelah Piala Dunia, performanya justru menurun.