Potong Pelepah, Pria Ini Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 7 Meter
Nahas menimpa Untung, 31 tahun, warga Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur. Pria ini meregang nyawa setelah jatuh dari pohon kelapa setinggi 7 meter, Senin, 15 Februari 2021. Pria ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit untuk menjalani perawatan. Namun beberapa menit setelah menjalani perawatan, Untung menghembuskan nafas terakhirnya.
Musibah yang dialami Untung ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Mulanya, Untung mendapatkan pekerjaan untuk memotong pelepah pohon kelapa di Lingkungan Kampungbaru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Dia mulai memotong pelepah pohon kelapa yang ada di lahan tersebut.
“Saat memotong salah satu pelepah pohon kelapa, pelepah tersebut menimpa kabel listrik yang ada di pinggir jalan,” ujar Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin melalui Kapolsek Kalipuro, Iptu Hadi Waluyo.
Diduga pelepah tersebut teraliri listrik dari kabel PLN. Dugaan ini diperkuat keterangan dari petugas PLN yang datang ke lokasi tersebut. Menurut petugas PLN, ada sekring listrik yang putus di sekitar tempat itu. Putusnya sekring ini biasanya terjadi karena adanya korsleting listrik.
Akibatnya, saat korban memegang pelepah pohon kelapa tersebut dia terkejut. Sehingga korban lengah dan terjatuh dari pohon kelapa setinggi 7 meter tersebut. Korban jatuh tepat di tepi jalan aspal yang kondisinya cukup keras.
“Korban mengalami luka di kepala bagian belakang dan mengalami pendarahan di telinganya,” jelas Hadi Waluyo.
Selanjutnya korban segera dilarikan ke Puskesmas Klatak. Namun pihak Puskesmas merujuk korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan karena kondisi korban yang cukup parah. Setiba di rumah sakit korban langsung mendapatkan perawatan. Dari hasil observasi awal pihak Rumah Sakit, diduga korban juga mengalami patah tulang leher.
“Setelah sempat dirawat, beberapa menit korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Hadi Waluyo.
Atas kejadian ini, keluarga korban menerima kejadian yang dialami korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.
Advertisement