Potensi Tsunami di Pantai Selatan, BMKG Malang Gelar Simulasi
Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Kabupaten Malang, akan menggelar simulasi gempa buatan pada Selasa, 6 Oktober 2020. Simulasi tersebut digelar sebagai upaya dari mitigasi bencana untuk mengantisipasi adanya potensi tsunami yang berada di Pantai Selatan Jawa.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Kabupaten Malang sendiri termasuk salah satu dari 9 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang memiliki potensi terjadi bencana tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Musripan menerangkan simulasi gempa buatan tersebut merupakan bentuk dari mitigasi bencana untuk mencegah korban jiwa jika sewaktu-waktu ada tsunami.
Dalam simulasi tersebut, BMKG menggandeng berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Malang dan juga lembaga pemerhati bencana alam, yaitu India Ocean Wave Exercise 2020 (IOWave20).
"IOWave20 ini banyak yang terlibat terutama yang negara-negara di sekitar samudera Hindia. Untuk Indonesia tentu yang utama BMKG, BNPB, BPBD, para ahli ITB, LIPI ikut serta dalam kegiatan tersebut," tutur Musripan, pada Minggu 4 Oktober 2020.
Persiapan simulasi bencana gempa tersebut sejak akhir September 2020. Saat ini sudah dalam tahap pematangan konsep saja. "Pelaksanaan simulasinya nanti tanggal 6 Oktober sekitar pukul 10 pagi. Persiapannya hingga sekarang sudah mencapai 90 persen," katanya.
Simulasi tersebut, terang Musripan, akan dilakukan secara virtual mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Maka dari itu segala perangkat komunikasi kata Musripan harus dipersiapkan dengan matang.
"Para pelaku, fasilitator, observer dan pengendali juga memanfaatkan sistem jaringan. Maka semua perangkat harus dipersiapkan mulai sarana komunikasi, display, laporan tiap tahapan harus di input via online," ujarnya.
Pemandu simulasi bencana gempa tersebut kata Musripan berasal dari BMKG Jakarta yang merupakan operator dan yang ada di daerah akan mengikuti dari kantornya masing-masing.
"Pengendalian dari BMKG Jakarta dan jaringan sudah terinstall semua. Tinggal lihat di monitor dan siapkan PC dan laptop aja di kantor masing-masing," jelasnya.