Potensi Cuaca Ekstrem di Jatim Hingga 8 April
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda kembali mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur pada 2 hingga 8 April 2023. Padahal, sebelumnya cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada 25 Maret 2023 hingga 1 April 2023.
Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, saat ini wilayah Jatim memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu, ia mengatakan, saat ini masih ada potensi hujan lebat di Jatim.
"Secara umum pada bulan April 2023 di wilayah Jatim masih berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah," ungkap Taufiq melalui keterangan tertulis, Minggu 2 April 2023.
Adapun hujan ini disebabkan karena masih menghangatnya suhu permukaan air laut yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif.
"Selain itu, adanya gelombang Atmosfer Rossby dan Kelvin di wilayah Jawa Timur yang di prakirakan akan berpengaruh pada kondisi cuaca dalam seminggu ke depan dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," jelasnya.
Karena itu, ia mengingatkan seluruh elemen masyarakat adanya ancaman bencana hidrometeorologi berupa banjir, angin puting beliung, hingga hujan es.
Adapun beberapa wilayah yang diprediksi terdampak adalah Kota Batu, Jember, Jombang, Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso.
Kemudian Kota Blitar, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan.
Lalu Sidoarjo, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Gresik, Surabaya, Pamekasan dan Lamongan.
Untuk itu, Taufiq mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan menjaga kesehatan yang terdampak akibat perubahan cuaca.