Posting Soal Kebakaran Hutan, Luna Maya Disemprot KLHK
Aktris Luna Maya mengunggah foto terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam unggahannya, Luna Maya mengkritik karhutla yang terjadi di Indonesia.
Dalam akun Instagramnya, Luna Maya diketahui mengunggah dua foto karhutla dengan menyertakan tulisan bernada kritik. Tulisan dalam unggahan tersebut diberi judul ‘Kebakaran hutan di Jambi masih belum padam!’.
Luna menyebut, per 24 Agustus 2019 justru terjadi peningkatan hotspot di Bukit Tigapuluh, yakni dari 92 titik menjadi 44 titik. Luna Maya juga menautkan akun Instagramnya dengan Presiden Jokowi dan Menteri Lingkungah Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Selain Luna Maya, pesohor lain juga mengunggah foto serta keterangan yang sama, seperti Ganindra Bimo, Lukman Sardi, Tatjana Saphira, Happy Salma, Chicco Jerikho, Wulan Guritno, dan Ratna Galih. Netizen ramai memberikan dukungan dalam kolom komentar unggahan Luna Maya.
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berang terhadap postingan Luna Maya tersebut. Menurut Direktur Pengendalian Karhutla KLHK, Rafles B Panjaitan, apa yang ditulis Luna Maya tidak seperti fakta yang sesungguhnya.
KLHK sudah melakukan upaya maksimal dalam memadamkan api, bahkan ada petugas yang meninggal dunia dalam melakukan tugasnya.
"Emang dia pernah padamin? Pernah lihat api? Tahu enggak dia kejadian di lapangan itu? Jadi kalau memberitakan itu jangan asbun gitu. Jangan hanya meng-endorse terus menggunakan isu-isu yang merugikan bangsa kita. Lebih baik tanya dahulu. Tiba-tiba blow up sehingga akunnya di-endorse," kata Rafles.
Ia menilai, apa yang ditulis Luna Maya bukanlah bentuk keprihatinan. Harusnya jika ia prihatin datang ke lokasi dan ikut membantu. "Ini bukan bentuk keprihatinan, kalau keprihatinan dia datang ke sana, ikut bantu itu baru prihatin. Dia enggak lihat Manggala sampai meninggal memadamkan api," ucapnya.
Sebagai catatan, lanjut Rafles, berdasarkan monitoring satelit Terra Aqua hingga akhir Agustus 2019 terdapat 8.495 hotspot secara nasional. Jumlah tersebut terpantau mengalami kenaikan sebesar 17,6 persen jika dibandingkan jumlah hotspot yang ada di tahun lalu.
Kasus kebakaran hutan ini juga mengakibatkan seorang anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Asmara tewas.
Ia meninggal akibat tertimpa pohon saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di Hutan Taman Raya (Tahura) Km 13, Desa Senami.
Asmara sempat dirawat di RSUD Hamba Muara Bulian. Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Jambi, lantaran kondisinya kritis. Namun sayang, ia menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan medis.