Dikabarkan Meninggal Dunia, Kini Tengku Zulkarnain Dirawat di RS
Tengku Zulkarnain, ustaz yang populer di media sosial, terpapar Covid-19 di Kota Pekanbaru, Riau. Tengku Zulkarnain saat ini sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
"Ya, benar. Siapa saja bisa kena Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliana Nazir, seperdi dilansir sejumlah media, Senin 10 Mei 2021 malam.
Keterangan ini, sekaligus merupakan penjelasan kepada publik akan kondisi Zulkarnaen terkeni. Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Tengku Zulkarnaen sempat diberitakan meninggal dunia. Dengan penjelasan tersebut, ternyata soal meninggalnya penceramah itu adalah hoaks.
Mimi Yuliana Nazir mengatakan, ustaz asal Riau itu kini tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Tabrani Pekanbaru. Namun, Mimi belum mengetahui kondisi Zulkarnain.
"Kalau mengenai kondisinya bisa tanyakan langsung ke rumah sakitnya, biar lebih jelas," kata Mimi.
Begitu pun terkait sumber penularan, dia juga tidak mengetahuinya.
"Bisa tanya ke petugas yang melakukan tracing, karena mereka lah yang tahu. Yang tracing bukan dari (petugas) provinsi," ujar Mimi.
Kontroversial Tengku Zulkarnain
Tengku Zulkarnaen dikenal kontroversial dalam setiap ceramahnya. Selain kerap menyinggung kelompok lain yang berbeda, ia pun kerap "keseleo lidah". Terakhir, ia berurusan dengan pihak kepolisian.
Penyidik Bareskrim Polri memeriksa mantan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain, Senin 8 Februari 2021. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Tengku Zul diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan ujaran SARA terhadap agama yang dilakukan Permadi Arya atau Abu Janda.
"Sedang dalam pemeriksaan," kata Rusdi saat dihubungi.
Permadi sendiri sebelumnya telah diperiksa pada Senin 1 Februari 2021. Pada pemeriksaan hari itu, Permadi diminta keterangan terkait kicauannya di Twitter yang menyebut "Islam arogan".
Permadi mengatakan, kicauan itu khusus ditujukan untuk membalas twit Tengku Zul. Diketahui, Tengku Zul, lewat akun @ustadtengkuzul, membicarakan soal kaum minoritas yang arogan terhadap kaum mayoritas di Afrika Selatan.
Permadi membalas kicauan itu, mengatakan bahwa Islam yang dibawa dari Arab sebagai agama arogan karena mengharamkan budaya asli dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
Atas tulisannya itu, Permadi dilaporkan ke polisi oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 29 Januari 2021. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/0056/I/2021.