Positif Corona di Sidoarjo Bantah, Hanya Isolasi Diri di Rumah
Satu penderita positif corona di Kabupaten Sidoarjo mengklarifikasi berita yang beredar di grup WhatsApp. Dalam grup WhatsApp menyebut jika pasien positif corona di Sidoarjo itu, sebelumnya mengisolasi diri dengan berdiam di rumahnya di Desa Sumorame, Candi Sidoarjo.
“Bahwa rapat ini membahas mengenai rencana evakuasi yang terpapar covid 19 ke RSUD Sidoarjo. Untuk sementara korban masih tetap di rumah & tidak boleh kontak langsung dengan orang lain. disebut jika yang bersangkutan,’’ sebut WhatsApp berantai tersebut.
Namun kabar ini dibantah yang bersangkutan. Dia menyebut pesan berantai yang diklaim berasal dari Danramil Candi tersebut tak sepenuhnya benar.
“Ceritanya sebenarnya gak seperti itu.. saya sdh 1 minggu lebih dirawat inap di RSUD tidak dirumah.. jd bukan di evakuasi hari ini.. itupun karena saya memaksa rawat inap.(bukan saya merasa sakit corona).. itu terjadi karena sdh 1 minggu sebelumnya rawat jalan : batuk, tensi tinggi dan diabet saya gak sembuh2.. Alhamdulillah sekarang sdh agak baikan.. Hasil lab katanya positif (barusan hari ini).. akhirnya anak istri saya di evakuasi hari ini.. saya juga merasa aneh kena dimana? Gak jelas.. Mohon bantuan dan dukungannya..karena masih ada anak kami yg kecil dgn pembantu dirumah.. Terima kasih doanya keluarga MCA 17. Semuanya.. Semoga Allah SWT membalas kebaikan, amal Ibadah Bapak dan Ibu sekalian.. 🙏🙏🙏
Kepala Desa Sumorame, Sidoarjo, Bambang membenarkan keterangan yang disampaikan oleh warganya yang positif corona ini. Kata Bambang, warganya yang positif corona ini sebelumnya memang sudah sepekan dirawat di rumah sakit.
Dia dirawat di rumah sakit setelah pulang dinas dari di Jakarta. Kebetulan warganya yang positif corona ini adalah pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Jawa Timur.
“Lah Pak Menteri Perhubungan saja kena positif virus corona,” kata Bambang.
Setelah sepekan dirawat di rumah sakit dengan gejala seperti tertular virus corona, akhirnya kemarin malam, warganya ini dinyatakan positif corona.
Bambang juga membenarkan jika tadi pagi memang beberapa aparat yang datang ke rumah warganya yang positif corona tersebut. Namun, kedatangan mereka ini sebenarnya bukan rapat yang membahas warganya yang positif corona. Melainkan hanya menunggu kedatangan ambulans saja.
“Mereka menunggu ambulan dari kabupaten untuk evakuasi anak dan istrinya. Sekarang di rumah itu tinggal dua orang. Anak dan pembantunya. Mereka termasuk dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP),” pungkas Bambang.