Posisi Ilmu di Bawah Amal, Pesan Kiai Maimoen Zubair
Dalam Islam, ilmu mempunyai kedudukan khusus dalam kaitan antara amal ibadah. Para ulama, sejak zaman dulu hingga kini, selalu menekankan pentingnya menuntut ilmu.
Bahkan, Rasulullah Muhammad s.a.w. berpesan, "Tuntutlah ilmu sedari dini, mulai dari buaian ibu hingga ke liang lahat".
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda: "Menuntut ilmu kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah, dari buaian ibu hingga ke liang lahat".
Ada juga, Sabda Nabi, "Tuntutlah ilmu hingga ke negari Cina".
Ada pepatah Arab yang cukup masyhur berbunyi: ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah. Sebaliknya, amal tanpa ilmu diibaratkan sebagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun.
Lalu mana yang lebih utama, ilmu atau amal?
KH Maimoen Zubair (almaghfurlah) berpesan, posisi ilmu berada di bawah amal. Kendati demikian, ilmu didahulukan dari pada amal.
“Ilmu itu nomor dua. Nomor satu amal. Tapi ilmu didahulukan dari pada amal,” pesan sosok kharismatik yang akrab disapa Mbah Moen itu dalam video yang diposting @nahdlatululama.
"Ilmu tetap diterima meskipun tidak diamalkan. Namun sebaliknya, amal tidak diterima jika tanpa adanya ilmu," tuturnya.
Orang yang memiliki ilmu, kata Mbah Moen, belum diamalkan sudah mendapat pahala. Tapi amal tanpa didasari ilmu tidak akan diterima.
“Setiap orang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya tidak diterima,” tutur Mbah Moen.
Advertisement