Porprov Jatim, 27 Tim Perebutkan Medali Emas di Cabor Bola Tangan
Cabang olahraga (cabor) bola tangan akan memulai debutnya sebagai cabang resmi yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.
Cabang olahraga yang disebut sebagai nenek moyang futsal itu akan dipertandingkan di Gedung Serba Guna SMPN 7 Jember pada 24 Juni-2 Juli.
Sebagai cabang olahraga baru di Porprov VII, bola tangan berharap makin populer di kalangan masyarakat. Pasalnya, memang kurang begitu populer di Indonesia.
Padahal, dalam sejarahnya, olahraga ini layak disebut sebagai nenek moyang futsal. Mulai dari ukuran lapangan, ukuran gawang, dan zona pergantian pemainnya pun sama.
Setelah menjadi cabor eksebisi di Porprov VI 2019 di Tuban, bola tangan sudah menjadi cabang olahraga resmi di Porprov VII 2022. Ada dua medali emas yang diperebutkan yakni tim putra dan putri.
Bola tangan putra diikuti 15 kota dan kabupaten. Sedangkan kategori putri diikuti 12 daerah. "Kami optimistis pelaksanaan bola tangan akan meriah dan seru. Tak kalah dengan cabor lain," kata Ardian Aji Pranata, Ketua Harian Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Jawa Timur (Jatim).
Venue pertandingan menjadi salah satu kuncinya. Adalah lapangan SMPN 7 Jember yang dipilih untuk kian mempopulerkan di kalangan anak-anak.
Bicara soal persaingan, Ardian mengaku, Kabupaten Bojonegoro masih menjadi kekuatan terkuat. Mereka mendominasi baik di tim putra maupun tim putri. Bojonegoro menjadi yang terkuat saat bola tangan menjadi cabang olahraga eksebisi di Porprov VI 2019. Kemudian mengulangi pencapaiannya di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2021 pada Desember lalu.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada daerah yang bisa mengganggu dominasi Bojonegoro. Nantinya, mereka akan bertarung selama dua kali 25 menit di atas lapangan. "Yang berpotensi menjadi kuda hitam itu Surabaya, Gresik, Lamongan, serta Sumenep," imbuh pria yang juga technical delegate bola tangan di Porprov VII tersebut.
Seperti kebanyakan pengurus cabang olahraga lainnya, ABTI Jatim juga menerjunkan tim talent scouting untuk memantau atlet potensial di Porporv VII 2022. Selanjutnya, atlet yang terjaring akan dimasukkan dalam skuad proyeksi Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) yang akan start Oktober nanti. Dengan harapan bisa meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
"Kami sudah membuat road map untuk meraih emas di PON Aceh. Kami awali dengan refreshing pelatih sebagai salah satu bentuk penguatan fondasi menuju emas. Sebab kami ingin kualitas pelatih di Jatim meningkat. Lalu kami akan talent scouting atlet di Porprov. Kemudian mereka digabungkan dengan atlet yang tampil di PON Papua kemarin," jelas alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.