Porprov 2022, Kota Surabaya Juara Umum di Cabor Shorinji Kempo
Kontingen Kota Surabaya tampil sebagai juara umum di cabang olahraga Shorinji Kempo. Bertanding di 18 kelas, Kota Surabaya memperoleh medali emas terbanyak. Mereka mengoleksi 9 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Total, Kota Surabaya mengumpulkan 43 poin.
Pada lomba dan pertandingan yang berlangsung Minggu, 26 Juni 2022 di GOR Politeknik Universitas Negeri Jember, Kota Surabaya memperoleh tujuh medali emas, masing-masing dari kelas Randori putra kelas 60 kg, Randori putri kelas 55 kg, Embu beregu putra, Embu beregu campuran, Embu pasangan putri kyu 3, Embu pasangan putra kyu 1, Embu pasangan campuran kyu 1.
Ini melengkapi dua medali emas yang diraih Kota Surabaya sehari sebelumnya di tempat yang sama. Kedua medali emas Kota Surabaya di cabor Shorinji Kempo itu didapatkan dari kelas Embu pasangan putri kyu 2 dan Embu pasangan putri kyu 1. Kota Surabaya mengalahkan juara umum Porprov sebelumnya, Kabupaten Malang.
Sementara itu, di posisi kedua klasemen perolehan medali, ada Kabupaten Pasuruan dengan 5 medali emas, 2 keping perak, dan 5 perunggu. Total, Kabupaten Pasuruan mengumpulkan 29 poin. Diikuti Kabupaten Malang dengan raihan 2 medali emas, 5 perak, 3 perunggu.
Terkait pelaksanaan lomba dan pertandingan Shorinji Kempo di Porprov kali ini, Wakil Ketua KONI Jawa Timur, Ali Affandi Mattalitti, menyampaikan apresiasi yang sangat besar terhadap kabupaten/kota yang telah serius melakukan pembinaan terhadap atlet muda di daerahnya.
“Saya mengapresiasi cabor Shorinji Kempo ini karena ada pemerataan perolehan medali. Ini kan berarti semua kabupaten/kota sedang mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya (untuk turun di event ini). Sebagai contoh di Pengprov Esports Indonesia (ESI) itu yang menang bukan dari kota-kota besar. Di Shorinji Kempo pun, sekarang ada kabupaten/kota yang sebenarnya tidak ditarget juara (di kelas tertentu) justru mendapatkan emas,” tuturnya.
Menurutnya, perolehan medali yang merata ini menunjukkan antusiasme dan pembibitan yang dilakukan daerah itu sudah mulai seimbang. Hal ini sesuai dengan roadmap KONI Jatim lantaran ini memudahkan kami mendapatkan atlet.
“Dengan adanya kompetisi, itu yang menang adalah anak-anak terbaik, yang nantinya akan terpilih menjadi atlet Puslatda Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON),” kata Andi.
Ia berharap, seluruh daerah melakukan pembinaan yang serius kepada atlet mudanya agar kekuatan merata. Sehingga kekuatan atlet Jatim tidak hanya terpusat di Kota Surabaya, tapi di semua daerah. “Dan yang paling penting mengedukasi masyarakat supaya berolahraga,” pungkasnya.