Populasi Umat Islam di Eropa, 5 Fakta Ini tak Bisa Disepelekan
Muslim adalah minoritas di benua Eropa. Populasinya hanya sekitar 4,9 persen dari jumlah penduduk Eropa. Namun di beberapa negara seperti Perancis dan Swedia, persebaran populasi Muslim cukup tinggi. Bahkan jumlah Muslim di negara-negara Eropa diperkirakan akan meningkat dua kali lipat -bahkan lebih- selama beberapa dekade ke depan.
Pergeseran demografi ini telah menyebabkan pergolakan politik dan sosial di negara-negara Eropa, terutama setelah kedatangan jutaan pencari suaka baru yang notabenenya kebanyakan adalah Muslim. Pada pemilihan umum di Perancis dan Jerman, imigran Muslim menjadi isu utama.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional, Pew Research Center, dikutip ngopibareng.id, Ahad (3/12/2017) berikut adalah lima fakta menarik tentang populasi Muslim di Benua Biru.
Pertama, Perancis dan Jerman adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di Eropa. Sampai dengan pertengahan tahun 2016, ada 5,7 juta Muslim di Perancis atau 8,8 persen dari populasi dan 5 juta Muslim di Jerman atau 6,1 persen dari jumlah populasi. Sementara Siprus adalah negara Eropa dimana persebaran Muslim begitu besar, jumlahnya 300 ribu atau 25,4 persen dari total populasi.
Kedua, populasi Muslim di Eropa terus meningkat. Dari pertengahan 2010 sampai pertengahan 2016, jumlah Muslim di Eropa meningkat satu persen yakni dari 3,8 persen menjadi 4,9 persen atau 19,5 juta jiwa menjadi 25,8 juta. Bahkan, pada tahun 2050 populasi Muslim diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 11,2 persen atau lebih tergantung pada seberapa banyak migrasi yang diizinkan masuk ke Eropa. Kalau seandainya arus migrasi Muslim ke Eropa terhenti, populasi Muslim di Eropa tetap akan meningkat menjadi 7,4 persen mengingat jumlah pemuda dan tingkat kesuburan yang tinggi dari Muslim Eropa saat ini.
Ketiga, usia warga Muslim di Eropa jauh lebih muda dan memiliki lebih banyak anak daripada orang Eropa lainnya. Usia rata-rata Muslim di seluruh negara Eropa adalah 30,4, sementara orang Eropa lainnya adalah 43,8. Artinya, usia warga Muslim lebih muda tiga belas tahun daripada rata-rata usia warga Eropa. Lima puluh persen dari total populasi Muslim Eropa adalah berusia di bawah tiga puluh tahun. Sementara penduduk Eropa lainnya yang berusia di bawah tiga puluh tahun hanya tiga puluh dua persen saja. Selain itu, umat Islam perempuan di Eropa rata-rata memiliki 2,6 anak. Satu persen lebih tinggi daripada perempuan Eropa lainnya yang hanya 1,6 persen.
Keempat, migrasi merupakan faktor terbesar yang mendorong pertumbuhan populasi Muslim di Eropa, terutama antara pertengahan 2010 sampai pertengahan 2016. Diperkirakan 2,5 juta Muslim datang ke Eropa untuk bekerja, studi, dan lainnya –selain untuk mencari suaka. Sekitar 1,3 juta menerima atau diharapkan menerima status pengungsi dan membiarkan mereka tinggal di Eropa. Kelahiran adalah faktor sekunder daripada pertumbuhan Muslim di Eropa. Ada 2,9 juta lebih kelahiran daripada kematian pada periode ini.
Terakhir, Kelima, pandangan terhadap Muslim sangat bervariasi di seluruh negara-negara Eropa. Pandangan yang dimaksud di sini adalah pandangan tentang umat Islam terkait dengan ideologi. Pandangan negatif terhadap Muslim berlaku di Eropa Timur dan Selatan. Namun, mayoritas responden di Inggris, Perancis, Jerman, Swedia, dan Belanda memiliki persepsi yang baik terhadap Muslim. (adi)