Populasi China Turun Sejak Enam Dekade, Apa yang Dikhawatirkan?
Populasi China disebutkan turun untuk pertama kali sejak enam dekade, sepanjang tahun lalu. Kondisi ini diduga akan berdampak buruk pada postur ekonominya dan juga dunia. India diprediksi akan menjadi negara dengan populasi tertinggi di dunia.
Populasi China Turun
Populasi China turun dari 850 ribu ke 1.4 juta di akhir 2022, menurut data Badan Pusat Statistik setempat. Dalam jangka panjang, PBB melihat populasi China akan menyusut hingga 109 juta di tahun 2020. Jumlah ini berlipat tiga dibanding prediksi di tahun 2019 dilansir dari Channel News Asia, Selasa 17 Januari 2023.
Dampaknya, tingkat pertumbuhan ekonomi di China diprediksi akan turun, dan utang pemerintah akan meningkat akibat meningkatnya biasa kesehatan dan kesejahteraan.
"Demografi dan ekonomi China terlihat lebih suram dibanding yang diharapkan. China harus menyesuaikan ekonomi, sosial, pertahanan, dan kebijakan luar negerinya," kata Yi Fuxian, Pakar Demografi.
Ia melanjutkan, penyusutan jumlah tenaga kerja dan lambatnya pertumbuhan industri manufaktur akan memperburuk tingkat inflasi di Eropa dan juga Amerika Serikat.
Meski Kepala BPS China Kang Yi, meminta agar dunia tak perlu khawatir atas turunnya populasi di China. Sebab pasokan buruh masih melampaui permintaan.
Diketahui, rata-rata kelahiran tahun lalu ada di angka 6,7 kelahiran per 1000 prang, turun dari 7,52 kelahiran di tahun 2021. Jumlah ini juga menandai rata-rata kelahiran terendah di sejarah China.
Penyebab Turunnya Populasi
Sejumlah hal dituding sebagai penyebab turunnya jumlah populasi di China. Di antaranya kebijakan satu anak yang diterapkan sejak 1980 hingga 2015. Selain itu biaya pendidikan yang melonjak tajam membuat banyak keluarga mempertimbangkan untuk hanya memiliki satu anak saja atau tidak sama sekali.
Hal lain, budaya setempat yang mengekslusi peran ayah untuk ikut bertanggungjawab dalam membesarkan anak mereka menyebabkan terjadinya penurunan kualitas spiritual dan material dari perempuan.