Ponpes Sunan Drajat Miliki Toserba Beraroma Mal
Pondok Pesantren Sunan Drajad meningkatkan peran sosialnya kepada masyarakat dengan mendirikan Toserba Sunan Drajad. Bukan toserba biasa, tetapi lebih terkesan mal.
Karena bangunan berlantai 3 yang dibangun tidak jauh dari kawasan ponpes tersebut menyediakan barang komsumsi lengkap. Tidak sekadar sembako, tetapi juga pakaian dan perlengkapan semi mewah.
Kemandirian ekonomi diwujudkan Pondok Pesantren Sunan Drajat dengan resmi menghadirkan Toserba berkonsep mal tiga lantai yang dikelola dengan sistem koperasi.
"Tujuan kami ingin memfasilitasi dan mensuplai seluruh kebutuhan pokok masyarakat di jalur pantura dengan harga yang stabil. Murah, karena barang yang kita kulak langsung dari produsen," kata Direktur Toserba Sunan Drajad, Anas Al Hifmi, Senin, 18 April 2022 sore.
Grand opening toserba milik ponpes terbesar di Lamongan ini dihadiri Bupati Lamongan, Yuhrohnur Efendi, Dirjen Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB), Supomo, Deputi Perwakilan Bank lndonesia Jawa Timur, Harmanta, perwakilan 17 ponpes se-Jawa Timur dan sejumlah pejabat lainnya.
Sedianya acara ini menghadirkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi Teten Masduki, tetapi berhalangan hadir.
Pengelolaan toserba ini, lanjut Anas, yang juga Direktur Operasional Koperasi Syarikat Bisnis Pesantren (KSBP) Jatim ini bekerjasama dengan produk-produk para santri pesantren seluruh Indonesia. Diharapkan, toserba ini menjadi kemandirian bagi ponpes.
Sementata Deputi Perwakilan Bank lndonesia Jawa Timur, Harmanta, mengaku yakin dan optimistis dengan potensi yang dimiliki ponpes. Untuk itu, BI yang diakui memiliki kawasan khusus syariah, akan selalu mensupport program-program 17 ponpes di Jatim.
"Saya kira toserba ini jelas memperkuat keuangan syari'ah. Kita bersama ingin terus maju untuk tumbuh kembangkan perekonomian," tandasnya.
Senada, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UMKM, Supomo, bahwa wujud usaha ponpes memang gerakan bersama untuk UKM ke depan.
"Toserba ini wujud nyata kolaborasi sesuai arahan presiden untuk meningkatkan ekonomi pesantren. Karena banyak kajian, kemandirian pesantren luar biasa potensinya," paparnya.
Pertumbuhan ekonomi syariah, lanjut Supomo, terjadi lompatan. Tahun 2020 LPDB menyalurkan kepada koperasi syari'ah Rp 1 triliun, demikian juga tahun berikutnya.
"Ternyata koperasi yang potensial itu di pesantren. Ini karena dilandasi akhlak. Saya yakin kalimat bahwa kemandriann bangsa dan negara indonesia ini di tangan pondok pesantren," tutupnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan, apa yang dilakukan Ponpes Sunan Drajat adalah pengungkit perekonomian mandiri. Kebangkitan ekonomi kita ini harus terus bangkit dan bergairah di Lamongan. Sebab, basis ekonomi di Lamongan melalui pertanian dan UMKM.
"Bertambahnya para santri dan milenial bangkit dan iklim bisnis ini menjadi kondisi yang baik dan memberikan energi bagi para pemuda untuk tumbuh kembang sempurna dalam berwirausaha. Terima kasih atas sinergi dari seluruh pihak. Mudah-mudahan di tengah Ramadan grand opening ini menjadi keberkahan bersama," pungkasnya.
Advertisement