Ponpes Lirboyo Gelar Pameran Sejarah Peninggalan Pesantren
Ratusan santri memadati ruang pameran kesejarahan peninggalan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, di lokasi Gedung Yayasan Utara Masjid Al Hasan Kompleks Aula Muktamar Lirboyo pada Selasa 02 Oktober 2019.
Kegiatan pameran kesejarahan ini merupakan inisiasi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjsama dengan Ponpes Lirboyo serta Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU.
Menurut keterangan Imam Mubarok selaku ketua acara pameran, kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Salah satu tujuanya adalah sebagai penguatan para santri, dimana pesantren memiliki nilai historis yang sangat panjang dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Pesantren memiliki sejarah yang panjang dalam ambil bagian menjaga NKRI. Salah satunya penguatan genereasi lebih pada pendalaman pendidikan agama. Selain itu, melalui pameran tersebut ditunjukkan bukti salah satu tokoh di Ponpes Lirboyo yang menjadi bagian dari pencetus Resolusi Jihad," terang pria yang juga berprofesi sebagai Dosen ini.
Pameran benda peninggalan Pondok Pesantren ini bukan hanya bersifat edukasi, tapi juga punya sisi khasanah budaya yang khas Nusantara. Diantaranya berupa sebuah karya seperti halnya pusaka keris, bedug, kitab kuno, dan sejumlah foto yang mengandung sejarah.
"Ini ada karya-karya, tidak hanya Edukasi dalam bentuk audio visual. Tapi juga ada beberapa hal lain yang menjadi bagian dari khasanah pesantren, salah satunya keunikan bedug Ponpes Lirboyo yang sudah berusia 100 tahun lebih. Lirboyo itu berdiri tahun 1910. Juga ada tutup kepalanya KH Abdhul Kharim," ujarnya.
Yang menjadikan pameran tersebut unik, meski saat ini telah memasuki era globalisasi, namun khasanah ciri khas pondok pesantren tetap terjaga sampai sekarang. '
"Khasanah Indonesianya tetap terjaga dari dulu hingga sekarang. Salah satunya bentuk itu adalah bagaimana ikut menjadi bagian dari pelestarian sejarah kebudayaan. Salah satunya Keris Tangguh Kahuripan yang telah diakui oleh Unesco pada tanggal 25 November 2005. Keris Tangguh Kahuripan era Kerajaan Kahuripan sebelum Kerajaan Kadiri," Kata Barok sambil memegang keris Kahuripan.
Keris Kahuripan ini milik KH Imam Yahya Mahrus, Putera dari KH Ali Mahrus. Ini merupakan salah satu bukti jika kyai juga memiliki kepedulian terhadap suatu kebudayaan.