Ponpes Ahmad Dahlan Siap Lahirkan Kader Ulama, Ini Strateginya
Dalam perkembangan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, kehadiran pondok pesantren bagian terpenting bagi umat Islam. Secara umum, lembaga pendidikan tertua dan mengakar di masyarakat ini, banyak berlindung di bawah Nahdlatul Ulama (NU).
Begitu pun, Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar kedua di Indonesia setelah NU, pun memiliki pondok pesantren, yang memang dikhususnya untuk membibitan ulama. Seperti di Pondok Pesantren Ahmad Dahlan (PPAD) Tegal, yang melaksanakan Baitul Arqom (BA) pada Senin-Selasa 1-2 Juli 2019.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh seluruh pegawai yang terdiri dari unsur pimpinan, dewan guru dan pengasuh serta karyawan dari berbagai unit kerja di lingkungan pesantren.
Riyan Khoirurijal ketua panitia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan menuju excellent service.
“Mengingat menuju usia sepuluh tahun Pondok Pesantren Ahmad Dahlan (PPAD), minat masyarakat turut meningkat dan PPAD harus meningkatkan kualitas,” katanya.
Tujuan lain diselenggarakannya Baitul Arqom yakni untuk memperdalam tentang Kemuhammdiyahan.
“Sebab kami akan mendidik calon kader yang militan sehingga dari segi pengajarnya harus bisa memberikan yang terbaik sesuai ideologi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Sementara itu Khafidz Mansur selaku Direktur PPAD sangat berharap Baitul Arqom ini bisa meningkatkan kualitas para ustadz dan ustazah sehingga mampu menyiapkan kader ulama.
“Pondok Pesantren Ahmad Dahlan harus bisa menyiapkan kader ulama, kader persyarikatan, kader ummat, dan kader bangsa.” kata Khafidz
Kemudian Casman Arief selaku PDM Kabupaten Tegal sangat mengapresiasi kegiatan Baitul Arqom ini. “Kepercayaan masyarakat dengan PPAD semakin tinggi maka harus diiringi dengan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan,” tutur Casman. (adi)
Advertisement