Ponorogo Kembangkan Padi Nutri Zinc
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Serealia melakukan pembenihan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc di sawah Desa Tegalsari Kecamatan Jetis, Ponorogo, Rabu 7 Agustus 2024. Kandungan zat besi yang tinggi pada padi Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting pada anak.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Direktorat Serealia Kementan Hasnul Fajri yang turun gunung ke Jetis menegaskan benih padi Nutri Zinc murni hasil rekayasa biologis. Penambahan kandungan Zinc semata bertujuan pemenuhan kebutuhan pangan bergizi.
“Stunting dapat dicegah melalui konsumsi pangan bergizi, di antaranya beras yang mengandung zinc tinggi,” kata Hasnul dikutip laman ponorogo.go.id, Kamis 8 Agustus 2024.
Hasnul Fajri mengatakan, rata-rata kandungan Zn pada Nutri Zinc 29,54 ppm dengan potensi kandungan 34,51 ppm dengan kadar amilosa 16,6 persen. Peluncuran varietas padi jenis biofortifikasi itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019.
“Mulai tahun 2020 sampai sekarang ini, Kementan menggencarkan budidaya padi Nutri Zinc untuk mencegah stunting,” terangnya.
Dikatakan Hasnul, padi Nutri Zinc belum begitu populer di kalangan petani. Ukuran butir berasnya lebih kecil sehingga kalah bersaing di pasaran dengan jenis Inpari 32 dan Ciherang.
“Tapi yang jelas, beras ini adalah beras sehat. Kalau di pasar online, harganya mahal,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo Supriyanto menambahkan pihaknya siap mendukung budidaya padi Nutri Zinc. Apalagi, Pemkab Ponorogo sedang berupaya ekstra menekan prevalensi stunting.
“Sudah saatnya para petani ambil bagian dalam mengatasi gangguan pertumbuhan pada balita sehingga ukuran tinggi dan berat badan lebih rendah dari standar usianya,” tegasnya.