Ponorogo Bangun IPAL dan Talud untuk Kurangi Sampah TPA Mrican
Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sudah menyiapkan dana senilai Rp 3 miliar untuk mengatasi masalah sampah. Terutama sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Mrican.
Proyeksinya yaitu akan membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah dan talud. Tujuannya untuk menanggulangi sampah yang telah menggunung di TPA Mrican.
‘’PT (perseroan terbatas) yang mengerjakan harus mulai membangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan talud awal April ini supaya airnya tidak merembes ke sawah,’’ ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memantau langsung TPA Mrican, Selasa 21 Maret 2023.
Dikatakan Kang Bupati, sapaan Bupati Sugiri Sancoko, pihaknya menyadari sampah yang menggunung di TPA Mrican akan menjadi persoalan pelik. Karena itu, program Rp 10 juta per rukun tetangga (RT) juga mencakup penanganan sampah rumah tangga.
‘’Sadar sejak awal, saya ingin mengurangi beban sampah dari hulu. Dana 10 juta pertahun untuk setiap RT itu, yang satu juta untuk penanganan sampah. Beban sampah di TPA memang luar biasa serius dan penting,’’ tandasnya.
Menurut Kang Bupati, sampah yang menggunung di TPA Mrican adalah akumulasi dari penumpukan beberapa tahun lamanya. Sudah menjadi tugas pemimpin Ponorogo periode ini untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah lama dibiarkan tersebut.
Pihaknya memilih metode refuse derived fuel (RDF) ketimbang memindahkan TPA ke lokasi lain. Metode RDF adalah mengolah sampah menjadi bahan bakar setelah mencacah dan mengeringkannya.
Karena memindahkan TPA ke tempat lain akan menimbulkan permasalahan yang sama. ‘’Di manapun lokasinya, problem sampah tidak teratasi kalau tidak diolah,’’ terang Kang Bupati.
Sementara itu, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ponorogo dan warga Mrican akhirnya membuka blokade jalan masuk TPA setelah Kang Bupati bersedia memenuhi tuntutan mereka.(Adv)