PON Mundur, KONI Jatim Rombak Program Latihan
Keputusan mundurnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua betul-betul berdampak pada persiapan seluruh kontingen di Indonesia, termasuk yang dirasakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur yang kini harus menata ulang segala persiapan.
Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung, menyampaikan bahwa saat ini sejatinya program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) telah memasuki tahap akhir, atau persiapan terakhir sebelum keberangkatan ke Papua untuk tampil di PON yang sebelumnya akan digelar pada Oktober 2020 mendatang.
“Perencanaan program rusak semua karena 2020 tahun terakhir, kemarin berhitung 6-7 bulan ini sudah masuk persiapan akhir. Nah ini kalau diundur setahun, harus dibongkar lagi programnya dan ini cukup berpengaruh pada atlet karena sudah diprogram 4 tahun. Begitu dimundurkan setahun, ya pasti berpengaruh pada persiapan atlet ditinjau dari fisik maupun teknik,” kata Erlangga kepada Ngopibareng.id, Kamis 7 Mei 2020.
Karena itu, para pelatih diharuskan menyiapkan program baru karena saat ini peak atlet bergerak naik, ketika pelaksanaan diundur maka peak atlet harus dikontrol ulang dengan menurunkan secara perlahan hingga akhir tahun. “Baru setelah itu naik lagi,” katanya.
Namun, ia tak berbuat banyak lantaran keadaannya memang memaksa hal itu terjadi. Diketahui, banyak daerah fokus melawan corona atau covid-19 seperti yang dilakukan di Jatim, dimana seluruh kegiatan latihan dilakukan dengan pola training from home (TFH).
“TFH ini satu-satunya yang bisa diupayakan untuk menjaga kondisi fisik atlet, kalau teknik dan taktik sulit. Tapi tidak apa-apa, kita kan punya waktu cukup karena itu ditunda sampai Oktober tahun depan. Katakanlah Covid ini sampai Juli atau Agustus, jadi masih bisa mengejar strategi dan taktik,” kata mantan atlet Aeromodeling itu.
Meski ada penundaan jadwal, Erlangga memastikan tidak akan ada istilah libur latihan karena setiap atlet harus menjaga kondisinya. Sekali libur maka kondisinya akan turun dan butuh waktu lama untuk memulihkan kembali.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali telah menyampaikan pengumuman penjadwalan ulang pelaksanaan PON yang semula akan digelar Oktober 2020 digeser menjadi Oktober 2021. Penjadwalan ulang dilakukan karena semua dalam rangka penanganan Covid-19.
Advertisement