PON Kempo, Ketum KONI Pusat Harap Lahirkan Atlet Prestasi Dunia
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, membuka gelaran Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara cabang olahraga Shironji Kempo di Graha ITS, Surabaya, Senin 21 Agustus 2023.
Dalam gelaran ini, ia berharap seluruh atlet yang bertanding dapat mengeluarkan segala kemampuannya untuk bisa meraih hasil terbaik dan meraih tiket ke PON.
Dengan jumlah keikutsertaan peserta yang cukup banyak, ia berharap muncul atlet-atlet berprestasi tidak hanya jenjang nasional tapi juga internasional. Apalagi, PB Persaudaraan Shironji Kempo Indonesia akan mengirimkan wakil ke kejuaraan dunia Oktober 2023 nanti.
"Saya harap Ketum PB Perkemi memanfaatkan momen ini untuk merekrut atlet yang punya potensi panjang. Sehingga, di PON juara nasional, nantinya bisa menjadi wakil Indonesia pada keikutsertaan di single event atau multi event internasional," ujar Marciano.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu berharap, ajang ini juga dimanfaatkan para atlet untuk memperkuat persaudaraan antar atlet sehingga suasana kondusif dan perkembangan Kempo lebih pesat.
"Olahraga jangan hanya lihat prestasinya saja kalau cuma prestasi maka orientasinya semua lawan. Tapi kalau meningkatkan kualitas persaudaraan, maka kempo akan berkembang pesat di seluruh wilayah Indonesia karena mereka akan melihat figur, tidak hanya prestasi tapi persaudaraan yang tinggi," pungkasnya.
Di akhir, ia juga berpesan kepada para atlet dan dewan juri agar menjunjung tinggi sportivitas dan memberikan poin seobjektif mungkin.
Sementara itu, Ketua PB Perkemi Agus Setiadji mengatakan, pada ajang ini diikuti oleh 620 peserta dari 30 provinsi di Indonesia. Mereka akan turun pada 22 nomor pertandingan.
"Kekuatan cukup berimbang di mana ada provinsi dominan DKI, NTT, Papua. Tapi saya harap sebaran ini makin merata, khususnya Jatim dengan jumlah kenshi yang banyak kok gak bisa ditingkatkan prestasinya," ujarnya.
Karena itu, pada BK PON ini pihaknya menerapkan sistem baru yakni double elimination. Di mana peserta yang kalah dapat bertanding dua kali. Harapannya muncul atlet yang benar-benar berkualitas.