Polsek Tegalsari Ungkap Bandar Sabu-sabu Pakai Sedotan Stainless
Pelaku pengguna narkoba ternyata memiliki sensasi baru untuk menikmati barang haram jenis sabu. Salah satunya dengan sedotan stainless steel.
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya mengatakan, tren menggunakan sedotan stainless steel ini merupakan modus baru. Hal ini ia ungkapkan ketika menangkap Wiwam. Pria 44 tahun itu merupakan bandar asal Petemon Surabaya.
Dari tangan Wiwam, polisi menemukan puluhan batang sedotan stainless steel di rumah pelaku. Rupanya, Wiwam menggunakan sedotan tersebut sebagai ganti bong atau alat hisap sabu-sabu yang biasanya terbuat dari sedotan dan botol plastik.
"Dia sebenarnya ingin mengelabui polisi seperti itu. Soalnya kan biasanya pakai yang plastik," kata Rendy, Selasa 24 Desember 2019.
Bukan hanya menggunakan sedotan stainless steel, Wiwam juga memesan tempat penyimpanan earphone berbentuk dompet kecil yang saat ini memang banyak digunakan.
Dalam dompet earphone tersebut Wiwam menggunakan tempat itu untuk menyimpan ekstasi saat akan bertransaksi dengan pembelinya. "Supaya petugas polisi tak menaruh curiga kepada pelaku," jelas Rendy.
Wiwam ditangkap ketika sedang bertransaksi dengan tersangka Aunur, 37 tahun. "Kita amankan keduanya," tambah Rendy.
Sementara itu, dari penangkapan Wiwam, polisi menyita barang bukti berupa 15 gram sabu dan 100 butir ekstasi jenis Spongebob dengan total nilai sekitar Rp100 juta.
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga terpaksa melumpuhkan Wiwam dengan melakukan tembakan ke kakinya. Pasalnya, pelaku berusaha melawan petugas menggunakan senjata tajam jenis sangkur.
"Untungnya petugas tidak sampai terluka sehingga dua tersangka bisa kita amankan ke Mapolsek Tegalsari," ujar Rendy.
Di sisi lain, Wiwam mengaku, memiliki ide untuk menggunakan sedotan stainless steel saat melihat etalase sebuah e-commerce asal Cina.
Saat itu, ia merasa pemakaian sedotan stainless steel lebih modern dan praktis. Wiwam pun memesan sedotan tersebut dari luar negeri untuk menemaninya menikmati barang haram.
"Jadi nggak buang-buang. Pakai itu satu saja terus dicuci habis dipakai," ucap Wiwam.