Polri Sebut Tangkap Bjorka, Hacker pun Muncul Beri Klarifikasi
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan jika mereka menangkap pemuda berinisial MAH, 21 tahun, yang diduga merupakan sosok di balik nama Bjorka. Sang hacker yang akunnya Twitternya beberapa kali disuspend pun muncul menyangkal tangkapan Polri, lewat Telegram.
Bjorka di Madiun
Dedi mengatakan pihaknya menangkap MAH pada Rabu, 14 September 2022 malam. Ia menyebut jika ada tim khusus yang sedang memeriksa MAH dan mendalami kasus ini.
"Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja semuanya timsus,” kata Dedi dikutip dari kompas.com, Kamis 15 September 2022.
Pedagang Es Keliling
Diketahui MAH adalah seorang pemuda yang berdomisili di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Kepala desa setempat Bambang Hermawan menyebut MAH sehari-hari berprofesi sebagai pedagang es di depan pasar.
Bambang juga menyebut jika MAH awalnya dibawa oleh aparat di Polsek Dagangan sekitar pukul 18,30 WIB.
Pemuda Cirebon
Pemuda Madiun menjadi yang kedua setelah remaja asal Cirebon berusia 17 tahun, disebut oleh netizen sebagai Bjorka.
Sebelumnya akun Instagram @volt_anonym menyebut jika Bjorka sebenarnya adalah bocah berusia 17 tahun, asal Kabupaten Cirebon. Akun itu menandai Instagram milik Muhammad Said Fikriansyah.
Akibatnya, media sosial remaja yang sedang mengenyam pendidikan Kejar Paket C itu diserbu oleh haters.
Said juga harus melapor ke kepolisian setempat untuk mengamankan dirinya dari serbuan haters. Said sendiri menyangkal jika dirinya adalah Bjorka dan tak tahu tentang peretasan.
Bjorka Muncul di Telegram
Di tengah keriuhan itu, Bjorka muncul lagi di kanal Telegram. "Pemerintah Indonesia sedang mencariku?," katanya di kanal Telegram, pada Kamis 15 September 2022.
Dikutip dari detik.com, ia kemudian menyampaikan kritik kepada Dark Tracer, kanal yang memberikan informasi kepada pemerintah. "Untuk orang Dark Tracer, ini adalah dosa kalian menyediakan layanan palsu ke pemerintah Indonesia dan memberikan informasi yang salah kepada para idiot," imbuhnya.
Diketahui, Dark Tracer adalah platform yang sering memberikan informasi terkait kebocoran data.