Polri Luncurkan Film Bertema Trafficking
Tindakan trafficking (perdagangan manusia) terus menjadi ancaman bagi keamanan negara. Bahkan, angka perdagangan manusia di Indonesia dikatakan oleh Kasubag Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra terbesar di dunia.
Untuk mengurangi angka tersebut, dibutuhkan upaya besar yang tidak hanya dilakukan oleh kepolisian saja, namun juga seluruh masyarakat.
Karena itu, Polri melalui meluncurkan film berjudul "Hanya Manusia" yang rencananya akan tayang perdana secara serentak pada 7 November 2018.
Kasubag yang akrab disapa Asep itu mengatakan, film ini memiliki dua pesan utama yakni memperlihatkan bahwa polisi secara emosional sama seperti manusia biasa, serta melakukan tugas sesuai undang-undang.
"Kedua, film ini bertema perdagangan manusia. Jadi, bentuk kejahatan yang memperihatinkan di Indonesia ada lima yakni tindakan terorisme, narkoba, korupsi, jual beli senjata ilegal, dan terakhir perdagangan orang," kata Asep saat ditemui dalam acara promo film di Tunjungan Plaza III, Surabaya, Sabtu 2 November 2019.
Ia mengatakan, tema itu diambil untuk mengenalkan modus yang digunakan dalam praktek perdagangan orang dengan cara penculikan. Karena, angka perdagangan manusia ini sangat banyak terjadi seperti pengiriman TKI ilegal, bahkan prostitusi.
Dari data yang ada, saat ini praktek perdagangan manusia ini banyak dilakukan terhadap anak kecil dan remaja dengan modus penculikan yang kemudian dijual.
"Dengan film ini diharapkan masyarakat memahami modus perdagangan orang ini. Kemudian, mewaspadai betul dalam kesehariannya, dalam pergaulan harus hati-hati jangan salah pilih teman dan tidak taat perintah orang tua," katanya.
Sementara itu, salah satu pemeran sebagai Iptu Aryo, Lian Firman mengaku senang film ini akhirnya bisa ditayangkan mengingat waktu persiapan yang hanya sedikit. Apalagi film ini mengandung banyak pesan.
"Harapan bisa memberi pelajaran dan dalam film ini ada saran bagaimana trafficking ada dekat di sekitar kita. Maka kita harus aware dengan sekitar dan bekerja sama dengan kepolisian untuk menekan angka kejahatan ini," katanya.
Selama mengikuti proses syuting, Lian mengaku mendapat tantangan untuk memerankan keseharian seorang polisi karena ada banyak SOP yang harus diketahui.
"Tantangan ada karena memerankan polisi secara pribadi harus tahu polisi gimana kesehariannya dalam melakukan penyidikan. Kemudian gimana cara nyabut pistol, cara megang, dan cara nembak itu. Semua itu kita pelajari dulu. Bahkan, selama syuting selalu ada polisi yang ikut mendampingi," kata Lian.
Advertisement