Polri, Badai Pasti Berlalu
Tidak siapa pun warga negara Indonesia yang menghendaki Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hancur berantakan. Sebaliknya, siapa pun pasti mendambakan suatu institusi Polri yang solid dan berwibawa mengingat betapa vitalnya bagi keamanan dan ketertiban masyarakat di negeri tercinta.
Tidak ada kata lain bagi pimpinan Polri kecuali berfikir jernih dan bertindak tepat secara konstitusional demi kepentingan bangsa.
Persoalan pokok yang dihadapi dewasa ini adalah bagaimana mengembalikan ruh institusi secepatnya dan memulihkan citra negatip sebagai akibat kasus Ferdy Sambo.
Pimpinan teras Polri saat ini berada di tangan sosok yang tepat, “tenang - fokus - terukur - tidak terbawa arus". Di tengah suasana remang-remang sebagai akibat tindakan gegabah segelintir anggautanya dan provokasi yang muncul dari subjektivitas sejumlah pihak luar, kebijakan yang diambil tetap “on the track”.
Beban dalam Melangkah
Kasus F Sambo seharusnya tidak menjadi faktor psikhologis atau beban dalam melangkah ke depan. Justru sebaliknya menjadi pelajaran yang sangat berharga dan sekali gus sebagai pertimbangan untuk mereformasi diri. Kepentingan nasional senantiasa dikedepankan dibanding dengan kepentingan internal.
Merupakan langkah yang bijaksana, apabila Polri mendengarkan opini objektif masyarakat. Salah satu contoh adalah luasnya bidang tugas Polri khususnya bidang pelayanan masyarakat. Banyak warga masyarakat yang beranggapan bahwa bidang tugas tertentu lebih tepat ditangani institusi lain.
Di sejumlah negara, infiltrasi mafia, sindikat dunia narkoba dan perdagangan manusia kedalam institusi keamanan bukan suatu hal yang aneh. Oleh karena itu , pembinaan disiplin anggauta merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar.
Terlepas dari berbagai persoalan mendasar yang dihadapi Polri, kasus F Sambo merupakan ujian yang harus dilewati dengan baik. Tuduhan miring yang dialamatkan kepada Polri hanya bisa dieliminir sepanjang penanganan hukum kasus tsb sesuai dengan “rule of law”.
Sejauh ini kebijakan yang diambil pimpinan Polri sudah tepat, sehingga yang diperlukan adalah konsistensi. Dalam kaitan ini,perlu adanya kesadaran kuat dalam jajaran Polri keseluruhan untuk secara sepenuhnya menyadari bahwa keberhasilan menuntaskan kasus F Sambo menjadi pertaruhan atas kepercayaan masyarakat.
Sebaliknya masyarakat tidak boleh terlena oleh provokasi dari berbagai pernyataan yang memanfaatkan kasus F Sambo untuk kepentingan dan keuntungan masing - masing. Secara indikatip banyak kalangan yang memanfaatkan kasus F Sambo untuk kepentingan masing- masing termasuk kepentingan politik.
Selamat berjuang.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial Politik, tinggal di Jakarta.