Polri akan Rekrut 56 Pegawai KPK yang Diberhentikan Tak Lolos TWK
Sebanyak 56 bekas pegawai KPK yang diberhentikan karena tak lolos TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) akan direkrut sebagai ASN Polri. Mereka ditarik untuk memperkuat Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Ditpikor) Bareskrim Polri.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keinginannya itu, dan sudah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo.
"Ini lebih baik saya jelaskan bahwa hari Jumat 24 September lalu saya telah berkirim surat kepada Pak Presiden, untuk memohon terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK yang tidak lulus tes dan tak dilantik ASN KPK, untuk bisa kami tarik kemudian dan rekrut jadi ASN Polri. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan organisasi Polri terkait pengembangan tugas-tugas di Bareskrim Polri khususnya Ditpikor," kata Sigit dalam rekaman konferensi pers persiapan PON XX Papua.
Menurut Sigit, ada tugas tambahan terkait upaya-upaya pencegahan dan upaya lain yang harus Polri lakukan dalam rangka mengawal program penanggulangan COVID-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional serta kebijakan strategis yang lain. "Karena itu, kami berkirim surat kepada Pak Presiden untuk memohon terhadap 56 orang yang tidak lulus tes dan tak dilantik ASN KPK untuk bisa kami tarik jadi ASN Polri," kata Sigit.
Sigit menyebutkan, permohonan tersebut mendapat respons positif dari Presiden yang memberikan surat balasan melalui Menteri Sekretaris Negara (Sesneg) yang diterima pada tanggal 27 September 2021. "Prinsipnya beliau setuju 56 orang pegawai KPK tersebut untuk menjadi ASN Polri," ujar Sigit.
Dalam surat jawaban tersebut, Mensesneg memberikan arahan agar Kapolri berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Negara. "Oleh karena itu, proses sedang berlangsung dan mekanismenya seperti apa saat ini sedang didiskusikan. Untuk bisa merekrut 56 orang tersebut menjadi ASN Polri," kata Sigit.
Sigit mengungkapkan alasannya merekrut pegawai KPK tidak lolos TWK, karena rekam jejaknya dalam penindakan perkara tindak pidana korupsi. "Karena Polri melihat terkait dengan rekam jejak dan tentunya pengalaman tipikor tentunya itu sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi yang saat ini kami kembangkan untuk memperkuat organisasi Polri," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (asm)
Advertisement