Polrestabes Surabaya Musnahkan Narkoba Senilai 145 Miliar
Polrestabes Surabaya, memusnahkan barang bukti narkoba senilai Rp 145 Miliar. Narkoba senilai ini merupakan hasil dari ungkap kasus, mulai Desember 2019 hingga Mei 2020, pada Kamis, 18 Juni 2020, ini.
Pemusnahan yang digelar di Mapolrestabes Surabaya tersebut, dipimpin oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
“Hari ini kami melakukan pemusnahan 150 Kg, kalau diuangkan ya sekitar diatas Rp 100 Miliar lebih,” kata Isir, kepada wartawan, Kamis, 18 Juni 2020.
Narkoba yang dimusnahkan itu terdiri dari narkoba jenis sabu, pil ekstasi, happy five, pil double L dan obat keras. Total ada 144,401 kilogram (kg) sabu, 20.499 butir pil ekstasi, 3.992 butir happy five, 6.212.101 butir pil double L dan 43.000 butir obat keras.
Sehubungan dengan hal tersebut, Isir pun mengatakan akan terus memburu para pelaku tersebut hingga akarnya. Sebab menurut dia, mayoritas kota di Indonesia saat ini berada di zona merah penyebaran narkoba dan ini harus segera dihentikan.
"Indonesia ini sekarang kan bukan hanya sekedar daerah transit, tapi sudah menjadi daerah tujuan gitu. Makanya kita tabuh genderangnya, kita nyatakan perang melawan narkoba itu artinya perang tanpa henti melawan para bandar," ungkapnya.
Selain itu, Isir mengungkapkan, meski sudah menangkap bandar besar. Namun, peredaran barang haram tersebut masih terus saja terjadi. Maka dari itu, ia juga meminta jajaran terkait seperti BNN turut membantu serta selalu berkoordinasi dalam menangkap para pelaku.
"Jadi saya juga sampaikan bahwa ini butuh integritas dari jaringan aparat penegak hukum yang lengkap dan sebagainya. Kita juga harus fokus untuk mengungkap narkoba ini, serta tetap harus bekerjasama dan kolaborasi," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Isir juga menyampaikan, di masa pandemi Covid-19, pihaknya ingin bersatu memerangi narkoba. Agar bisa mewujudkan program Kapolda Jatim untuk membuat Kampung Tangguh Anti Narkoba.
“Bukan kebetulan, saat ini kita lagi sama kampung Tangguh Jogo Suroboyo, bebas narkoba. Dari pencegahannya itu, di medan pertempuran, yang di sini badan pertempuran kaitan sama represifnya penegakan hukum tetap proses lidik, dan sebagainya,” tutupnya.