Korban Fetish Jarik Mahasiswa Unair juga Berasal dari Malang
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) bernama Gilang, disebutkan juga memakan korban mahasiswa luar Unair termasuk perguruan tinggi di Malang.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB Unair Surabaya, Adnan Guntur mengatakan, Gilang sudah melakukan praktik tersebut sejak lama, dan kemungkinan telah memakan banyak korban. "Beberapa korban cerita memang dari sebelum 2017 sudah sering," kata Adnan kepada Ngopibareng.id.
Berdasarkan data yang dikumpulkan BEM FIB, kata Adnan, jumlah korban Gilang berjumlah lebih dari satu orang. Namun sayangnya, ia masih belum dapat mengungkapkan angka pastinya. "Kami sedang mendata, kami coba cari penyintas untuk saling melapor, jadi belum bisa diketahui, yang jelas lebih dari satu," jelasnya.
Untuk sekarang, lanjut Adnan, para korban yang sementara ini telah melapor ke pihaknya, diketahui merupakan mahasiswa Unair sendiri serta mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi lain di Malang. "FIB Unair dan ada juga yang menghubungi saya dari kampus Malang, banyak seperti itu," tutupnya.
Sementara itu, Polrestabes Surabaya kini sedang menghubungi orang-orang yang diduga menjadi korban Gilang. Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arif Ryzki Wicaksana mengatakan, untuk mengumpulkan bukti-bukti, pihak kepolisian mulai menghubungi satu per satu terduga korban dari Gilang."Masih kami dalami, karena memang sudah viral. Kami masih hubungi korban-korban," kata Arif, saat dikonfirmasi, Jumat 31 Juli 2020.
Arif menduga jika korban dari kasus Gilang, tidak hanya berjumlah satu orang. Namun sayangnya, hingga kini para terduga korban tersebut, masih belum ada yang melaporkan secara resmi. "Karena kemungkinan besar tak cuma satu. Perkara ini masih kami dalami," ucapnya.
Sebelumnya, untuk mempercepat proses pencarian fakta dari kasus Gilang, pihak FIB Unair Surabaya, akhirnya membuka layanan hotline, diperuntukkan bagi para korban yang ingin melapor. Keputusan pembukaan hotline sebagai pusat pelaporan ini diambil setelah Komisi Etik Dekanat FIB Unair melakukan rapat dan sidang guna menindaklanjuti kasus Gilang yang viral di media sosial.
Advertisement