Polrestabes Surabaya Gelar Rapat Antisipasi Demo Buruh Besok
Jajaran Polrestabes Surabaya mengadakan rapat koordinasi, guna melakukan pengamanan demonstrasi para buruh penolak UU Omnibus Law, pada Senin 26 Oktober 2020. Aksi demo akan digelar pada Selasa besok.
Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan jika rapat yang digelar di Mapolrestabes Surabaya juga dihadiri oleh personel TNI.
"Polrestabes Surabaya kembali gelar rapat koordinasi pengamanan aksi, tolak Omnibus Law, di Gedung Bhara Daksa. Dihadiri aparat gabungan TNI-Polri dan instansi samping,” kata Anton, ketika dikonfirmasi.
“Membahas isu adanya unjuk rasa penolakan Omnibus Law dari kelompok buruh di Surabaya, akan kembali turun pada Selasa, 27 Oktober 2020, besok, yang sebelumnya direncanakan pada Jumat, 23 Oktober 2020, lalu,” tambah Anton.
Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Polrestabes Surabaya, kata Anton, aksi tolak UU Omnibus Law tersebut bakal dihadiri oleh ribuan buruh di seluruh Jawa Timur. Massa ini tersebar dibeberapa perusahaan.
“Informasi yang didapat oleh kepolisian, yang akan turun kurang lebih 2000 - 7000 massa aksi,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Anton, petugas gabungan yang terdiri dari TNI serta aparat kepolisian bakal menerjunkan sejumlah 4.710 personel. Untuk mengamankan beberapa titik kumpul dari massa buruh.
“Dipersiapkan untuk pengamanan di beberapa jalur titik kumpul, diantaranya di Cito Mall, bundaran Waru. Selain itu personel juga disipakan di lokasi demo, Gedung Negara Grahadi dan Gedung Gubernur Jatim,” ucapnya.
Tak hanya itu, dari rapat tersebut Polrestabes Surabaya juga memutuskan untuk menggelar patroli cyber di berbagai media sosial. Guna mengantisipasi adanya ajakan untuk mengikuti demo dengan kata provokatif.
“Dilakukan juga patroli cyber untuk mengantisipasi ajakan provokatif di media sosial, dan pengecekan sekitar lokasi untuk mengamankan barang-barang yang mudah menjadi alat pembuat kerusuhan,” jelas Anton.
Sementara itu, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, mengingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya agar menyiapkan posko kesehatan para personel untuk memakai masker yang dibagikan. Ia juga mengimbau tidak ada penggunaan senjata api, cukup gas air mata.