Polresta Malang Kota Masih Dalami Kasus Kekerasan pada Lansia
Satreskrim Polresta Malang Kota masih mendalami kasus video viral dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang ibu-ibu kepada seorang lansia beberapa waktu lalu. Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu menerangkan saat ini pihaknya sudah mengantongi alamat lansia yang menjadi korban dugaan penganiayaan dalam video viral tersebut.
"Dari informasi yang didapat, korban kabarnya tinggal di daerah Lawang, Kabupaten Malang. Saat ini anggota kami masih mencari keberadaan tempat tinggal korban di daerah Lawang tersebut," ungkapnya, pada Minggu 25 Oktober 2020.
Azi menerangkan, saat ini fokus dari kepolisian adalah untuk menemui dua orang dalam video viral yang beredar di masyarakat tersebut. Dengan adanya keterangan dari dua orang tersebut ujar Azi akan memudahkan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan.
"Kami masih berusaha secara maksimal untuk menemukan si korban dan pelaku," ujarnya.
Azi mengungkapkan bahwa hubungan antara kedua orang dalam video viral itu adalah antara orangtua dan anaknya. Namun, untuk terduga pelaku penganiayaan, kepolisian masih belum mengetahui alamat jelasnya.
"Saat ini kami masih terus mencari keberadaan tempat tinggal pelaku. Dan diketahui bahwa hubungan antara pelaku dengan korban ini adalah ibu dan anak," katanya.
Keterangan dari kedua orang tersebut, lanjut Azi sangat penting, apalagi ada kabar beredar bahwa ibu yang memikul lansia tersebut mengalami gangguan jiwa. "Itu (dugaan gangguan jiwa) nanti kami lihat hasil pemeriksaannya seperti apa. Ini kan baru info dari luar saja. Kami harus temui orangnya langsung," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video pendek berdurasi 51 detik memperlihatkan pemukulan yang dilakukan oleh seorang perempuan kepada seorang nenek yang masuk kategori lanjut usia (lansia).
Video pemukulan tersebut direkam oleh akun Instagram @ir_kartika yang kemudian dibagikan ke akun @infomalangraya. Dalam unggahannya, ia menulis bahwa ada seorang nenek yang berlokasi di Pasar Mergan, Kota Malang.
Advertisement