Polresta Malang Kota Bentuk Tim Elit Atasi Curanmor
Polresta Malang Kota membentuk Singo Edan Arema Police. Tim baru ini bertugas untuk memberantas kasus curanmor yang ada di Kota Malang.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Harapantua Simarmata Permata, mengatakan tim ini memang dibentuk untuk memberantas kejahatan di jalanan meliputi curas, curat dan curanmor.
"Kalau di skala prioritas lagi adalah curanmor. Karena tingkat kejahatan yang paling tinggi di Kota Malang itu curanmor. Jadi tim ini fokus memberantas itu, tidak diberi pekerjaan lain," ujarnya pada Rabu 22 Januari 2020.
Mantan Wakapolrestabes Surabaya itu menjelaskan tim ini berjumlah 12 anggota terdiri dari reserse kriminal, Sabhara, intel dan Polsek.
"Tim ini nanti dibebankan target harus mengungkap kasus secepatnya terkait curanmor, di TKP dengan tersangka," tuturnya.
Nantinya personel Singo Edan Arema Police, setiap harinya akan melakukan patroli mulai pukul 22.00 WIB sampai 06.00 WIB.
"Patroli tim ini terutama dilakukan di kawasan perumahan dan wilayah kampus. Di mana di tempat tersebut seringkali kami temukan banyak kasus curanmor," terang Leo.
Maka dari itu Leo mewanti-wanti bagi para pelaku maupun calon pelaku yang ingin melancarkan aksinya agar berpikir dua kali.
Selain itu Leo juga memberikan tips kepada masyarakat terutama mahasiswa agar ketika mengunci motor untuk menghadapkan kepala motor ke arah kanan untuk mempersulit pelaku membobol motor menggunakan kunci T.
"Saya harus mengakui bahwa kasus curanmor di Kota Malang ini cukup banyak. Mereka bisa mendapatkan hasil dengan cepat, yaitu dapat membawa motor hasil curian tersebut. Motifnya itu adalah ekonomi," jelasnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya bahwa kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) mendominasi kriminalitas di Kota Malang sepanjang tahun 2019.
"Dari 1.061 angka kriminalitas, kasus curanmor mendominasi dengan 248 kasus. Yang berhasil diungkap sebanyak 128 kasus atau sekitar 52 persen," ujar Wakapolresta Malang Kota, Kompol Ari Trestiawan, Selasa 31 Desember 2019.
Ari menjelaskan, ada beberapa titik di Kota Malang yang sering menjadi incaran pelaku curanmor.
"Terutama di daerah Lowokwaru dan Klojen. Ini karena di daerah tersebut banyak mahasiswa mahasiswa yang kos," katanya.
Lanjut Ari, angka krimintalitas tahun 2019 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 981 kasus.
"Tahun ini kita berhasil ungkap sebanyak 672 kasus. Meningkat dibanding tahun lalu dengan 631 kasus," katanya.