Operasi Pekat Polres Malang, Tangkap 200 Orang Pelaku Prostitusi
Polres Malang memetakan lokasi terjadinya bisnis prostitusi di Kabupaten Malang selama digelar Operasi Pekat Semeru 2021, dalam dua pekan terakhir. Jajaran Polres Malang menyebut bahwa bisnis prostitusi di Kabupaten Malang masih menggunakan cara konvensional.
"Dari hasil Operasi Pekat kami berhasil amankan 200 pelaku prostitusi. Kebanyakan di cafe atau warung di Kabupaten Malang. Dan memang dari Operasi Pekat belum ada yang online semua masih konvensional," ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar pada Kamis 8 April 2021.
Hendri mengatakan dijadikannya warung atau cafe sebagai tempat prostitusi adalah untuk menutupi bisnis esek-esek yang ditawarkan di dalamnya.
"Ya warung sering digunakan untuk hal tersebut karena tidak tampak. Karena ini Operasi Pekat ini kami melakukan tindakan represif jadi harus kami tindak," katanya.
Hendri mengatakan modus dengan menggunakan warung atau cafe sebagai tempat bisnis prostitusi tersebar di hampir seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
"Rata-rata hampir semua kecamatan ini masih kami temui. Dan warungnya itu kadang muncul dan kadang hilang. Jadi tidak menetap begitu," ujarnya.
Selama Operasi Pekat yang dilakukan selama dua pekan tersebut diamankan sebanyak 200 orang yang tertangkap bukan pasangan suami-istri.
"Kami tidak lakukan proses hukum. Kami akan kami lakukan pembinaan 200 orang ini dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Sosial dan juga lainnya," katanya.
Dalam ungkap kasus bisnis prostitusi tersebut ujar Hendri disita sebanyak 17 botol minuman keras, 13 alas tidur berbagai warna dan uang tunai senilai Rp860 ribu.
Selain prostitusi dalam Operasi Pekat ini Polres Malang juga berhasil mengungkap 1.696 kasus lainnya yang terdiri dari premanisme, judi, miras, pornografi, dan narkoba.