Polres Jember Serap Aspirasi Sistem Satu Arah Kawasan Unej
Polres Jember mulai melakukan serap aspirasi terkait pemberlakuan sistem satu arah Kawasan kampus Unej. Serap aspirasi perdana digelar di Ruang Rupatama Polres Jember pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, serap aspirasi dilakukan menindaklanjuti sejumlah rekomendasi hasil dialog yang digelar PWI Jember. Dalam serap aspirasi yang pertama, Polres Jember menghadirkan perwakilan ojek online, Pedagang Kali Lima, tokoh masyarakat, dan pengguna jalan Kawasan Kampus Unej. Selain itu, juga melibatkan akademisi dari Universitas Jember.
Polres Jember bersama Pemkab dan DPRD Jember akan mengumpulkan masukan dari seluruh lapisan masyarakat. Masukan tersebut nanti akan menjadi dasar penentuan keputusan terkait pemberlakuan sistem satu arah di Kawasan Unej.
“Sampai saat ini masih tahap uji coba ya, sudah berjalan satu minggu. Kita serap aspirasi mengumpulkan semua masukan dari masyarakat,” kata Nurhidayat.
Polres Jember telah menerjunkan anggota Satintelkam dan Satlantas untuk melakukan analisis sistem satu arah Kawasan kampus. Intelkam menyerap aspirasi, sementara Satlantas melakukan analisis dampak lingkungan yang berkaitan dengan lalu lintas.
Berdasarkan hasil amdal sementara, masih ditemukan pengendara yang melawan arus. Selain itu, arus lalu lintas juga terganggu akibat keberadaan PKL dan kendaraan yang parkir di kanan kiri jalan.
“Ini manusiawi ya yang awalnya mereka menempuh jarak dekat menjadi jauh. Sehingga mereka memotong Kompas yang membahayakan diri mereka,” jelasnya.
Salah satu masukan dari perwakilan ojek online menghendaki penerapan sistem satu arah secara penuh atau tidak sama sekali. Sebab, sistem satu arah yang hanya berlaku dua jam pada pagi dan sore tidak mengubah maps yang tertera di aplikasi.
Ojek online mendapatkan bayaran yang rendah, meskipun titik jemput dan antar harus mengambil jarak jauh karena memutar. Karena itu, ojek online merasa dirugikan.
Sementara terkait keberadaan PKL, warga merekomendasikan relokasi atau revitalisasi. Sebenarnya, upaya tersebu sudah diwacanakan sejak dahulu.
Dengan berbagai kendala yang ada, penerapan sistem satu arah di Kawasan Kampus Unej tidak menutup kemungkinan berlaku selama 24 jam secara permanen.
“Masukan dari warga kami tamping, nanti akan kami sampaikan ke Forkopimda Jember. Tidak menutup kemungkinan diberlakukan 24 jam penuh secara permanen,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kasatlantas Polres Jember AKP Arum Inambala mengatakan, ruas jalan di Kawasan kampus Unej, khususnya di Jalan Jawa menjadi sempit bukan hanya karena keberadaan PKL. Namun, juga karena banyak pertokoan yang tidak memiliki tempat parkir yang memadai.
“Banyak pertokoan parkirnya minim, sehingga kanan kiri jalan jadi tempat parkir,” katanya.