Polres Bondowoso Kirim Sembako Bantu Korban Banjir NTT
Teks Foto:
Aksi peduli dilakukan Polres Bondowoso Jawa Timur (Jatim) terhadap korban banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengirimkan bantuan logistik sebanyak 200 boks paket sembako. Terdiri dari mie instan, beras, teh, kopi, gula, susu bayi, biskuit, dan mamin lainnya.
Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz mengatakan, bantuan logistik mencapai 200 boks paket sembako yang dikirim polres membantu korban banjir di NTT beragam. ”Bantuan paket sembako beragam ini menyesuaikan dengan kebutuhan para korban banjir di NTT yang paling mendesak,” katanya.
Orang nomor satu di Polres Bondowoso ini juga menjelaskan, bantuan logistik 200 boks paket sembako itu merupakan pengumpulan swadaya seluruh anggota polres. Baik di mako polres maupun polsek jajaran. ”Jadi, sistemnya seikhlasnya memberikan bantuan sembako ini,” jelas perwira menengah lulusan Akpol 2001 ini.
Bantuan paket sembako yang dikirim ini, tambah Kapolres Erick, dikoordinasikan dsengan Polda Jatim. Mengingat, semua polres dan polresta serta kabupaten dan kota di Jatim melakukan aksi peduli membantu korban banjir di NTT. Saya berharap mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk para korban banjir di sana,” ungkapnya di Mapolres Bondowoso, Rabu, 7 April 2021.
Informasi dari data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin, 5 April 2021, sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi akibat bencana banjir bandar di NTT. Juga, ada 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. Pengungsian terbesar diidentifikasi di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 7.212 jiwa, Lembata sebanyak 958 jiwa, Rote Ndao sebanyak 672 jiwa, Sumba Barat sebanyak 284 jiwa, dan Flores Timur sebanyak 256 jiwa..
Sedangkan, warga meninggal dunia (MD) mencapai 128 warga. Rinciannya, di Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49 orang, dan Alor 12 orang. Korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.orang. Selain itu, sebanyak 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah rusak sedang, 34 unit rumah rusak ringan (RR), serta fasilitas umum (fasum) 14 unit rusak berat, 1 unit rusak ringan, dan 84 unit terdampak.