Politisasi Isu Haji? Terkait Ibadah Jadi Sumber Ghibah di Medsos
Sejauh ini, pemerintah Saudi Arabia belum memutuskan kebijakan tentang jamaah haji dari luar negeri. Dengan semakin dekatnya musim haji, kemungkinan penyelenggaraan haji akan seperti tahun lalu yaitu khusus untuk domestik, itu pun dalam jumlah terbatas.
Kesehatan menjadi perhatian khusus dari pemerintah Arab Saudi khususnya pasca-menguatnya virus (Corona gelombang kedua, Red) di India.
Kesehatan Masyarakat Mendapat Perhatian
Pengalaman pribadi tinggal beberapa tahun di negeri gurun sahara tersebut, kesehatan masyarakat mendapat perhatian besar dari pemerintah. Setiap hari di kota-kota, dilakukan penyemprotan asap dengan menggunakan truk-truk khusus berkeliling seluruh kota.
Menjelang musim haji dan pasca-haji, penyemprotan itu makin diintensifkan. Berdasarkan pengalaman juga, pasca-musim haji masyarakat umumnya terkena radang tenggorokan, batuk pilek, flu dan sebagainya. Jangka waktunya 15 sampai lebih sebulan baru sembuh. Udara gurun yang minim pepohonan rawan terhadap berbagai virus.
Jadi kebijakan negara tersebut mempunyai alasan kuat.
Politik Olok-olokan
Ada yang tidak sehat di masyarakat politik bangsa kita yang mengambil sikap dalam soal haji atas dasar informasi yang tidak dichek kebenarannya. Misalnya, Malaysia sudah dapat izin haji.
Sebagai akibatnya, isu haji (terkait ibadah) menjadi sumber ghibah di medsos. Jadilah politik olok-olok. Kesan di masyarakat menjadi negatif, tujuan menghalalkan cara.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial Politik, Penulis Buku "Negara Pancasila", tinggal di Jakarta.
Advertisement