Politikus Gerindra Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Hasilnya Tingkatkan Prestasi Siswa di Sekolah
Uji coba pemberian makan bergizi gratis (MBG) yang digelar mandiri oleh Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, di SD Negeri Kedurus I mulai menunjukkan hasilnya, sejak dilangsungkan pada Selasa 5 November 2024 silam.
Berdasarkan penelitian melalui pre test dan middle test, didapatkan indeks belajar siswa di sana naik sebesar 8 poin. Yona pun percaya diri dan yakin prestasi siswa-siswi akan semakin terlihat pada hasil post test berikutnya.
Middle test tersebut dilakukan pada 14 November 2024 lalu atau pada hari kesepuluh pemberian MBG kepada 258 siswa kelas 4, 5, dan 6. Adapun penelitian terhadap indeks belajar siswa itu didampingi langsung oleh para psikolog dari Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya.
Politikus Gerindra itu mengatakan, berdasarkan hasil dari midtest tersebut, ditemukan kenaikan prestasi siswa yang signifikan dibanding saat pre test atau sebelum pemberian MBG. Dari semua jenjang kelas, tampak tren peningkatan prestasi yang positif.
"Dari pre test ke mid test, secara rata-rata, indeks belajar siswa mengalami kenaikan rerata 8 poin untuk kelas 4, 5, dan 6. Nilai rata-rata saat pre test yang awalnya 65 menjadi 73 saat mid test dan setelah pemberian MBG berjalan kurang lebih selama dua minggu," ujar Yona Bagus Widyatmoko.
Menurut Yona Bagus Widyatmoko, bila ditelusuri lebih detail, bahkan beberapa siswa ada yang mengalami lonjakan signifikan poinnya. Dari yang nilainya hanya 60, namun setelah mid test menjadi 85. Contoh lain ada yang sebelumnya 45, naik drastis menjadi 85.
"Kesimpulan sementara bahwa makan bergizi dengan nutrisi yang cukup untuk sarapan siswa sekolah setiap hari ternyata memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa," ujarnya.
MBG memang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi pada masa pertumbuhan. Dari aspek kebutuhan kalori misalnya, Yona melibatkan ahli gizi untuk memberikan porsi yang cukup, yakni sebesar 900-1.050 kilo kalori saja.
"Angka itu hanya berjumlah separuh dari total kebutuhan harian anak. Dengan porsi ini, anak memiliki energi untuk proses pembelajaran di kelas dan lebih fokus dalam belajar," katanya.
Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya itu mengatakan, program uji coba MBG berakhir hari ini, 29 November 2024 dan pada Kamis 28 November 2024 lalu sudah dilakukan post test. Dirinya yakin, uji coba ini akan memberikan kejutan hasil lebih baik dan indeks belajar anak akan lebih meningkat lagi.
Setelah hasil post test keluar, maka akan dilakukan penelitian kepada setiap siswa. Jika ada yang indeks belajarnya turun, maka akan dilakukan pendekatan. Hal tersebut untuk mencari faktor apa yang membuat poinnya turun sehingga permasalahan anak bisa diselesaikan secara tepat dan efektif.
"Setidaknya tujuan dari pelaksaaan trial and error MBG yang kami lakukan ini tercapai. Ini memastikan sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari program pemberian MBG ini kepada siswa," ujarnya.
Program inisiasi Yona tersebut bertujuan sebagai salah satu persiapan untuk menjalankan program nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto mulai tahun depan. Untuk Kota Surabaya, Yona ingin ada gambaran jelas bagaimana dampak terhadap program yang akan diterapkan kepada siswa-siswi di Kota Pahlawan.
"Dengan cara ini kami yang juga sebagai anggota DPRD Kota Surabaya juga memiliki pegangan ketika menjalankan fungsi pengawasan. Bagaimana sistem distribusinya, lalu satu paket menu bergizi bagi anak dengan anggaran sebesar Rp15 ribu di luar susu, kebiasaan anak, dan lain sebagainya," tuturnya.
Yona Bagus Widyatmoko juga menekankan pentingnya keterlibatan UMKM dalam menyukseskan pronas MBG di Kota Surabaya. Hal ini supaya legislatif juga bisa mengawal bagaimana seharusnya mereka memberikan perhatian. Banyak hal yang bisa dipelajari dari program uji coba ini.
Dari hasil uji coba ini juga, Yona Bagus Widyatmoko juga berencana akan mengemasnya menjadi sebuah laporan yang utuh. Sebagai pengetahuan sekaligus pegangan dasar untuk pelaksanaan MBG.
"Karena pesan Pak Prabowo adalah MBG tidak menggusur UMKM. Tetapi harus merangkul UMKM," pungkasnya.
Advertisement