Politik Menggerus Akhlak, di Sini Anjuran Hijrah Berlaku
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk merefleksikan makna dari hijrah.
“Bagaimana islam dengan semangat hijrah harus menjadi dinul hadoroh,” kata Haedar, dalam keterangan pada ngopibareng.id, Senin 24 September.
Haedar menegaskan, Islam berkemajuan yang digaungkan oleh Muhammadiyah juga memiliki spirit hijrah.
“Kalau umat islam mustad’afin, maka yang berkuasa ialah orang-orang kafir, munafik, dan orang-orang yang zalim. Umat Islam harus mampu membangun pusat-pusat keunggulan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial,” jelas Haedar.
“Kita harus keluar dari politik yang menggerus akhlak. Generasi baru harus menghadirkan politik yang penuh adab, beretika, kedepankan yang baik, dan tinggalkan yang buruk,” kata Haedar.
Haedar Nashir sebelumnya menegaskan hal itu, dalam lawatannya ke Pekalongan pada Sabtu lalu. Ia turut memberikan tausyiah dalam acara Tabligh Akbar yang digelar di Masjid Al-Hikmah, Podosugih, Kota Pekalongan.
Pada kesempatan itu, Haedar berpesan agar umat Islam harus mampu merebut peradaban.
“Umat Islam jangan hanya sibuk mengurusi hal-hal yang tidak begitu penting, kalau tidak, umat islam tidak akan dapat hijrah dalam membawa misi Islam yang rahmatan lil alamin,” tutur Haedar.
Selain itu, Haedar menyampaikan bahwa kehidupan politik ekonomi di Indonesia banyak mengalami kemajuan, namun juga perlu meningkatkan kemajuan tersebut.
“Kita harus keluar dari politik yang menggerus akhlak. Generasi baru harus menghadirkan politik yang penuh adab, beretika, kedepankan yang baik, dan tinggalkan yang buruk,” kata Haedar. (adi)