Politik Jual Agama, Ini Kritik Keras Kiai Said Aqil
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 yang mulai menghangat, kalangan agamawan meresponnya dengan gegap gempita. Khususnya, di antara tokoh Islam, mereaksi pesta demokrasi itu dengan aksi dukung-mendukung.
Bagaimana sikap Nahdlatul Ulama (NU) terhadap persoalan tersebut? Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH, Said Aqil Siroj memberikan tanggapan secara terbuka. Menurutnya, bagi warga NU tidak dibatasi soal pilihannya.
"Silakan pilih siapa terserah hati nurani masing-masing. Tapi jangan dengan menjual agama, menjual ayat Allah dengan harga murah hanya untuk kepentingan lima tahun, murah banget. Silahkan kalau mau menang, silahkan. Orang masing-masing mau jadi apa mau menang silahkan, (tapi) jangan menjual agama," terang Kiai Said pada ngopibareng.id, Rabu 19 September 2018.
"Warga NU sekarang jelas dong. Ada calon yang dari NU, meskipun NU bukan partai politik, tapi sudah barang pasti ada keterpanggilan," katanya.
"Tidak ada kejahatan yang lebih jahat daripada kejahatan atas nama Islam. Membunuh salah pasti jahat, apalagi membunuh atas nama agama lebih salah lebih jahat. Membakar rumah orang salah, tapi membakar rumah atas nama Islam lebih salah," katanya.
Ia mengingatkan para calon, baik capres maupun cawapres, agar tidak menjual Islam untuk tujuannya agar terpilih. Demikian para calon legislatif yang saat ini sedang berjuang untuk memenangkan posisi sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif.
Kiai Said Aqil Siroj berada di Jawa Timur, khususnya di Jombang, ketika menghadiri Pelantikan Pengurus Wilayah NU Jatim di Pesantren Denanyar Jombang, Selasa kemarin. Sejumlah kiai dan ulama pesantren hadir. Wakil Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar dan Katib Am PBNU KH Yahya Cholil Staquf pun hadir pada acara tersebut.
Sementara sikap NU dalam pilpres mendatang dikatakan Said Aqil Siraj jelas sembari pergi meninggalkan awak media.
"Warga NU sekarang jelas dong. Ada calon yang dari NU, meskipun NU bukan partai politik, tapi sudah barang pasti ada keterpanggilan," katanya. (adi)