Politik Itu, ya Ajang Konflik. Ini Celotehan As'ad Said Ali
Dalam hari-hari ini, menjelang Pemilu 2019, publik di Indonesia tak bisa menghindari pembicaraan soal politik. Politik menjadi pembahasan sehari-hari, khususnya soal calon presiden-calon wakil presiden yang dielus-elus jadi pilihannya dalam Pilpres itu.
Demikian pula soal calon legislatif, sejumlah nama sudah di saku baju. Tinggal siapa nanti yang bakal dipilih di bilik suara dalam perayaan demokrasi nanti.
Dr H As'ad Said Ali, tokoh NU yang pernah menduduki Wakil BIN ini, ternyata mempunyai renungan tersendiri soal politik itu.
"Tahun politik, jadinya sulit menghindari pembicaraan politik. Dalam pengertian Barat politik itu konflik (rebutan kuasa),sehingga timbul definisi politik itu konflik yang dilembagakan."
Demikian ia tulis di akun facebooknya, Rabu 26 September 2018.
"Makanya timbul istilah NU ada dimana mana, suatu kearifan lokal untuk mencegah konflik politik. Beda pilihan biasa, jangan menjadi konflik diantara kita."
Menurut Wakil Ketua Umum PBNU (2010-2015) ini, "Kitab kuning klasik, mendefinisikan politik ( siyasah ) adalah upaya untuk memperjuangkan kemaslahatan hidup manusia baik dunia maupun akherat. Jadi bukan konflik yang ditonjolkan."
"Makanya timbul istilah NU ada dimana mana, suatu kearifan lokal untuk mencegah konflik politik. Beda pilihan biasa, jangan menjadi konflik diantara kita."
Demikian As'ad Said Ali memberikan pencerahan untuk publik. (adi)