Polisi Tangkap Pembuat Bom Ikan, Sita 4 Bom Ikan Aktif
Polresta Banyuwangi menangkap seorang pria pembuat bom ikan atau bondet. Pelaku diketahui berinisial AB, 33 tahun, warga Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Dia ditangkap di rumahnya akhir pekan lalu. Polisi mengamankan sejumlah bom ikan yang masih aktif beserta detonatornya.
"Tersangka ini telah menyimpan bahan peledak. Bom itu digunakan untuk mencari ikan di lautan. Kemudian dilaksanakan penyelidikan lebih intens dan yang bersangkutan kita lakukan tindakan hukum," kata Kapolresta Banyuwangi, AKBP Arman Asmara Syarifudin, Senin, 9 Desember 2019.
Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Diapun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana menyimpan, menjual bahan peledak.
"Atas perbuatannya tersangka kita jerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951. Ancaman hukumannya setinggi-tingginya 20 tahun," katanya.
Tambah Arman, dari tersangka berhasil diamankan 4 buah bom ikan aktif dan 4 detonator. Bom ikan ini terbuat dari campuran potasium, solar, cat bronze kering, arang dan belerang.
Pelaku mengaku menjadi pembuat bom kurang dari satu tahun. Selama ini dia telah membuat 6 bom ikan dan menjualnya di wilayah Banyuwangi dan wilayah Tapal kuda. Satu bom ikan dijual seharga Rp300 ribu.
"Efeknya (bom ikan) tidak hanya mematikan ikan tapi juga merusak terumbu karang. Ini salah satu alasan pemerintah melarang. Di samping itu juga ekosistem tetap terjaga dan terpelihara," katanya.
Dari hasil pemeriksaan pelaku merakit sendiri bom ikan tersebut belajar dari seseorang yang saat ini sudah meninggal dunia. Arman menyebut bom ikan ini bisa digunakan untuk kejahatan lain.
"Ini kita antisipasi. Kalau masyarakat mengetahui benda seperti itu di sekitar tempat tinggalnya segera melaporkan kepada petugas untuk antisipasi," katanya.
Pelaku juga mengaku terpaksa membuat bom ikan karena terlilit utang. Dia mengaku memiliki hutang sebesar 1,3 juta kepada seorang temannya. Dia terus-meneus ditagih untuk membayar hutangnya.
"Kalau tidak segera dibayar saya mau dilaporkan kasus penipuan. Sebenarnya saya takut sekali kalau meledak. Tapi saya juga takut dilaporkan kasus penipuan," akunya.