Polisi Tangkap Dua Pemerkosa Siswi SMPN di Surabaya
Polisi menangkap dua pelaku pemerkosaan terhadap seorang siswi SMP hingga hamil di Surabaya. Mereka pun langsung ditetapkan sebagai tersangka dan harus mendekam di penjara.
Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Ipda Tri Wulandari mengatakan, penangkapan dilakukan usai adanya laporan dari keluarga korban, Kamis, 27 April 2023.
"(Pelaku yang ditangkap) dua, di rumahnya," kata Wulan, kepada Ngopibareng.id, Sabtu, 29 April 2023.
Wulan menyebut, kedua tersangka melakukan tindakan yang berbeda saat peristiwa di Kecamatan Bubutan tersebut. Salah satunya merupakan pemilik rumah tempat di lakukanya pemerkosaan.
"Satu pelaku yang melakukan (pemerkosaan) dan satunya pegang-pegang saja, benar (juga pemilik rumah) saya yang amankan," jelasnya.
Kedua pelaku pemerkosaan yang menyebabkan seorang bocah berusia 15 tahun hingga mengandung tersebut langsung ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di penjara.
"Kita pasal-nya buka perkosaan, tapi persetubuhan dan pencabulan terhadap anak," ucapnya.
Sebelumnya, seorang siswa SMPN di Surabaya diduga menjadi korban pemerkosaan sejumlah pemuda. Perempuan tersebut saat ini pun tengah mengandung 5 bulan.
Kasus tersebut bemula ketika Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi'i mendapatkan informasi dari orang tua korban. Ibu siswi SMP tersebut bercerita jika pemerkosaan terjadi pada Desember 2023.
Namun, korban baru berani bercerita kepada orang tuanya saat kumpul keluarga pada hari raya Idul Fitri. Ketika itu, perempuan tersebut merasa jika perutnya sudah semakin membesar.
Mendapat cerita itu, Imam langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya. Tak hanya itu, korban juga dibawa ke RSUD dr. Soewandhie karena kondisi kesehatannya menurun.
"Saya lakukan komunikasi dengan RS Soewandhie agar yang bersangkutan mendapatkan perawatan dengan baik," kata Imam.
Imam mengungkapkan, korban selama ini hanya beraktivitas di rumahnya yang berada di Kecamatan Bubutan. Perempuan tersebut menjadi korban lantaran ditipu oleh salah satu tetangganya.
Sebab, kata Imam, korban pada awalnya diajak seorang tetangganya untuk membeli makanan. Namun, keduanya tiba-tiba mampir terlebih dahulu ke rumah salah satu pemuda dekat kampungnya.
"Ternyata di dalam sudah ada tiga pemuda sedang pesta miras. Koban dipaksa ikut minum, karena tidak pernah minum, kepalanya langsung terasa pusing. Saat itulah, dua pemuda dari tiga pemuda melancarkan aksinya (pemerkosaan)," jelasnya.