Polisi Selidiki Pengeroyokan Mahasiswa di UB
Polresta Malang Kota tengah menyelidiki adanya dugaan penganiayaan atau pengeroyokan antar mahasiswa di Universitas Brawijaya (UB), Malang Jawa Timur.
Pengeroyokan ini terjadi pada saat agenda Sambut Mahasiswa Baru yang digelar pada 14 Agustus hingga 16 Agustus 2023 di Jalan Veteran tepatnya gerbang keluar-masuk kampus UB.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto mengatakan, berkas laporan telah diterima oleh kepolisian dan sedang dilakukan penyelidikan.
"Benar ada laporannya dan masih proses penyelidikan," ujarnya pada Selasa 22 Agustus 2023.
Kasus pengeroyokan ini didorong untuk masuk jalur hukum oleh Aliansi Cipayung yang beranggotakan beberapa Organisasi Mahasiswa Eksternal (Ormek) kampus seperti HMI, PMII, GMNI, GMKI, dan IMM.
Dalam kasus ini ada dua orang korban yang merupakan anggota salah satu aliansi Cipayung. Kedua korban itu adalah Imam Baihaki, mahasiswa Fakultas Hukum UB dan Tito Raja Sianturi, mahasiswa Fakultas Vokasi UB.
"Sampai saat ini baru dua orang yang mengakui perbuatannya. Padahal Mas Imam dikeroyok 15 hingga 20 orang. Permintaan maaf bagi kami tidak dapat membatalkan proses hukum," ujar Ketua Umum HMI Koorkom UB, Raffy Nugraha.
Korban dalam kasus dugaan pengeroyokan ini telah dilakukan visum untuk digunakan sebagai alat bukti ke pihak kepolisian. Tapi dari dua korban itu, hanya ada satu korban yang melanjutkan kasus ke proses hukum.
"Untuk Mas Tito tadinya mau laporan juga, namun ada persoalan keluarga Mas Tito yang sedang berduka, jadi kami menghargai Mas Tito dan keluarga," katanya.
Kedua korban ini berdasarkan saksi mata yang ada di lokasi kejadian mendapatkan pukulan pada bagian kepada, wajah, rahang, leher hingga pakaian yang disobek.
"Pihak kampus juga harus menindak tegas para pelaku premanisme, pengeroyokan, rasisme, dan lainnya. Karena kalau hal ini dibiarkan oleh pihak kampus, maka saya khawatir budaya/ kultur seperti tersebut bisa dinormalisasi," ujarnya.