Polisi Selidiki Penemuan Bayi di Sungai Jemur Ngawinan
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyidikan terkait penemuan jenazah bayi di sungai Jalan Jemur Ngawinan 1, pada Rabu, 8 Juni 2022. Hal ini dilakukan untuk mencari siapa ibu dari anak tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo AKP Ristitanto mengatakan, sejumlah anggotanya saat ini tengah melakukan penyelidikan di lokasi ditemukannya bayi yang masih berumur satu hari tersebut. “Belum tahu, ini masih kami selidiki, cari info di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata Iptu Ristitanto, ketika dikonfirmasi Ngopibareng.id.
Selain itu, kata Ristitanto, pihaknya juga telah meminta keterangan dari dua orang saksi di sekitar lokasi. Sedangkan untuk barang bukti, hingga saat ini masih belum ditemukan oleh petugas. “Iya (sudah memintai keterangan), warga sama ketua RW (M. Usman). Bukti-bukti di lokasi belum ada,” jelasnya.
Ristitanto mengungkapkan, jenazah bayi tersebut ditemukan oleh salah seorang warga, yakni Ari Wahyudi, 21 tahun, warga Jalan Jemur Ngawinan I Surabaya. Ketika itu, saksi tengah mandi. “Saat itu pelapor sedang mandi, kemudian meludah ke sungai belakang rumahnya, lewat lubang tembok di kamar mandinya,” ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, saksi kaget saat melihat di sungai ada bayi dengan tali pusarnya yang masih menempel di badan. Ia pun langsung melaporkan penemuannya itu ke keamanan kampung. “Ketika meludah itu tersebut pelapor melihat ada bayi yang sudah meninggal dunia dan mengambang di sungai belakang rumahnya,” ucapnya.
Laporan tersebut, diteruskan ke Polsek Wonocolo agar jenazah tersebut segera dilakukan evakuasi. Saat ini, jasad bayi naas itu berada di RSUD Dr. Soetomo dan tengah diidentifikasi.
Sebelumya, pejabat kampung mencari kemungkinan apakah bayi yang ditemukan tewas mengambang di sungai sekitar Jalan Jemur Ngawinan 1, pada Rabu, 8 Juni 2022, merupakan anak warga setempat.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Lurah Jemur Wonosari, Dwi Anggara Widya. Ia mengatakan, bahwa jenazah bayi malang itu tidak mungkin hanyut terbawa arus sungai dari daerah lain.
"Dari kemarin (Selasa, 7 Juni 2022) nggak hujan. Sampah-sampahnya juga mandek (berhenti). Jadi nggak mungkin kintir (terhanyut)," kata Dwi, ketika dikonfirmasi.
Advertisement