Polisi Sebut Jumlah Korban Gudang Tembakau Ambruk di Jember Ada Tujuh Orang
Jumlah pekerja tembakau yang menjadi korban gudang ambruk, di Desa Karangkewadung, Kecamatan Mumbulsari bertambah. Polisi mencatat, jumlah korban ada tujuh orang, satu di antaranya bernama Suama, 60 tahun, warga desa setempat yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kapolsek Mumbulsari AKP Subagiyo mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis, 12 September 2024 pukul 14.30 WIB. Insiden tersebut diawali suara gemuruh puting beliung.
Tiba-tiba tembok sebelah selatan retak. Pekerja yang melihat tanda-tanda tembok akan roboh langsung berhamburan keluar gudang.
Meskipun berusaha menyelamatkan diri sekuat tenaga, namun tujuh pekerja tidak berhasil menyelamatkan diri. Tujuh orang tersebut tertimpa tembok gudang yang berbahan beton dan bata ringan.
Subagiyo merinci tujuh korban tersebut merupakan warga Desa Karangkedawung, Kecamatan Mumbulsari. Mereka adalah Suama, 60 tahun. Ia meninggal dunia di lokasi kejadian dengan kondisi luka parah tertimpa reruntuhan.
Korban selanjutnya bernama Mufliha, 41 tahun, Nur Hama, 50 tahun, dan Siti, 60 tahun. Ketiga korban tersebut juga terluka sehingga harus dirawat di Puskesmas Mumbulsari.
Korban lainnya adalah Ibu Jun, 48 tahun (luka ringan), Ibu Tiama, 65 tahun (luka ringan), Ibu Di, 30 tahun (luka ringan).
“Korban meninggal dunia ada satu orang dan lainnya mengalami luka ringan. Korban terluka menjalani perawatan di Puskesmas Mumbulsari,” katanya, Kamis, 12 September 2024 malam.
Lebih jauh, Subagiyo mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa, gudang ambruk tersebut juga menimbulkan kerugian material. Berdasarkan keterangan saksi, pihak perusahaan mengalami kerugian Rp30 juta.
“Gudang tersebut milik seseorang bernama Junaidi Alfan, warga Dusun Krajan, Desa Karangkedawung, Mumbulsari. Yang bersangkutan menyampaikan mengalami kerugian sekitar Rp30 juta,” pungkasnya.