Polisi Pukul Mahasiswa di Mojokerto saat Demo Kenaikan BBM
Demonstrasi yang digelar gabungan aliansi Mahasiswa Mojokerto di depan Kantor Pemerintah Kota Mojokerto sempat diwarnai kericuhan. Seorang anggota polisi yang bertugas mengamankan aksi demo memukul wajah salah satu mahasiswa peserta demonstrasi.
Aksi demonstrasi mahasiswa yang meminta DPRD Kota Mojokerto menolak kenaikan harga BBM itu digelar di depan Kantor Pemkot Mojokerto sekitar pukul 11.00 WIB.
Ratusan mahasiswa gabungan itu semakin mendekat dengan aparat kepolisian. Massa juga tampak membakar ban bekas dan saling dorong dengan polisi setelah mendapat instruksi oleh orator untuk maju.
Ketua DPRD Kota Mojokerto berserta sejumlah anggotanya pun keluar kandang untuk menemui para mahasiswa. Massa tampak sempat saling adu mulut di tengah kerumunan.
Berawal dari perdebatan inilah salah satu mahasiswa dipukul oleh anggota polisi. Namun, koordinator lapangan berhasil mengendalikan kondisi sehingga kembali kondusif.
Setelah aspirasi mereka diterima oleh DPRD Kota Mojokerto, ratusan mahasiswa itu menuntut Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria untuk menindak tegas anggotanya yang bersifat arogan saat melakukan pengamanan.
Di depan mahasiswa, Wiwit dengan tegas meminta kasi Propam Polres Mojokerto Kota menindak anggotanya yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa. "Kasi Propam, tindaklanjuti segera, kalau perlu sidang disiplin," tegas Wiwit di tengah kerumunan massa.
Meski begitu, Wiwit meminta mahasiswa untuk bersabar terkait sanksi yang bakal diberikan kepada anak buahnya tersebut.
"Di Indonesia ini ada asas praduga tak bersalah. Kalau saya tiba-tiba langsung kasih sanksi, saya yang bersalah. Saya jaminannya, Saya jaminannya ya, catat. Akan saya tegakkan, kalau anggota saya salah akan saya tindak," teriak AKBP Wiwit dengan lantang untuk meyakinkan para mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mojokerto, Elang Teja Kusuma menjelaskan, aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum polisi itu terjadi saat mahasiswa mempertanyakan hasil kunjungan kerja wakil rakyat pasca kenaikan harga BBM.
"Bermula dari ketua dewan tidak bisa menjawabnya (hasil kunker). Sedang massa terus menyuarakan. Akhirnya terjadi benturan antara pengaman dengan mahasiswa. Kebetulan saya yang ada di depan terkena pukulan di sebelah sini (pelipis mata sebelah kiri). Dipukul oleh polisi yang mengamankan," jelasnya.
Elang mengaku dipukul satu kali oleh oknum polisi dengan tangan kosong. Dia bakal melaporkan secara resmi kasus ini ke Propam Polres Mojokerto Kota.
"Satu kali tangan kosong, saya akan terus memberikan surat ke pihak kepolisian terkait kejadian itu, karena kepolisian harus menindak tegas," ungkapnya.
Aksi demonstrasi gabungan aliansi mahasiswa di depan Kantor Pemkot Mojokerto ini berlangsung sekitar satu jam. Mereka kemudian bergerak menuju Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto di Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Advertisement