Polisi Pastikan Robohnya Selasar BEI Bukan karena Bom
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono memastikan jika robohnya selasar Bursa Efek Indonesia bukan karena bom, melainkan karena karena hal teknis lainnya. “Namun untuk detailnya, kita harus melakukan olah kejadian perkara dulu,” ujarnya.
Kata dia, fokus polisi saat ini adalah menangani para korban. Setidaknya sudah ada 15 unit ambulan yang dikerahkan untuk mengangkut para korban. Para korban ini kemudian dibawa ke RS Siloam, Medistra, RSAL Mintoharjo dan beberapa rumah sakit lainnya.
Selain memastikan robohnya selasar bukan karena bom, polisi juga memastikan jika tak ada korban dalam peristiwa ini. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia. Kata dia, mayoritas korban paling parah adalah mengalami patah tulang.
“Mereka rata-rata adalah para mahasiswa sedang melakukan kunjungan industri. Kami meminta maaf atas kejadian ini,” kata Tito kepada wartawan.
Selain itu, dia juga memastikan untuk perdagangan saham dan bursa efek hari ini berjalan normal. “Tak suspend untuk hari ini. Semuanya berjalan normal. Sesi kedua perdagangan juga sudah dimulai sejak pukul 13.30 tadi,| ujar Tito.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kejadian ini mahasiswa Universitas Bina Darma,Palembang banyak yang menjadi korban. Pasalnya saat selasar ini roboh mereka sedang melakukan kunjungan industri. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dari Universitas Bina Darma Palembang.
Kata Ade salah satu rombongan yang ikut dalam kunjungan industry ini, setidaknya ada 90 mahasiswa yang ikut dalam kegiatan kunjungan industri ini. “Mungkin ada sekitar 30 mahasiswa Bina Darma yang menjadi korban,| kata Ade yang masih shock dengan kejadian tersebut.
Kata Ade, saat kejadian tersebut, beberapa temannya ada berniat untuk menjalankan sholat dzuhur. Namun tiba-tiba selasar ini roboh. Ade menambahkan, berdasarkan pengamatannya, teman-temannya banyak yang menderita patah tulang, seperti patah tulang tangan bahkan tulang pinggang. (amr)
Advertisement