Polisi Pastikan Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Anggota JAD
Pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Musthofa masuk dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal tersebut dikatakan oleh Kapolri, Jendral Tito Karnavian, di Surabaya, Senin 19 Agustus 2019.
"Saat ini kita identifikasi yang bersangkutan terkait pendukung JAD," kata Tito.
Dengan mengetahui hal itu, Tito meminta anggotanya untuk mencari dan menangkap kelompok anggota JAD lainnya yang menyebar di Jawa Timur. Agar hal semacam ini tak terulang kembali.
"Sehingga saya meminta kepada Densus 88, agar jaringannya dikejar dan ditangkap," tambah polisi bintang empat itu.
Tito juga menyebut kelompok JAD di Jatim masih ada yang lain. Hanya saja ia enggan menyebut jumlahnya, untuk kepentingan penyelidikan.
"Masih, tapi saya tidak bisa katakan detail. Nanti yang bersangkutan tahu. Jadi yang jelas berkaitan dengan jaringan yang ada di bom gereja dulu. Masih ada pendukungnya dan akan kita kejar terus," tambah Tito.
Tito mengatakan kasus ini sudah dilakukan penanganan oleh Densus 88, agar segera dilakukan penanganan dan penangkapan terhadap jaringan JAD yang tersebar di Jatim.
"Semua yang terkait dengan jaringan ini akan kita lakukan tindakan tegas," ucap Tito.
Seperti diketahui, saat ini Imam Musthofa sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia juga sudah ditahan oleh Polda Jawa Timur.
Saat kejadian, pelaku berpura-pura membuat laporan di Polsek Wonokromo menjadi korban penyerangan. Namun tak lama kemudian, dia malah langsung membacok Aiptu Agus Sumartono. Pembacokan ini mengenai kepala, dan tangannya.