Polisi Panggil Dokter Poltekpel Surabaya, Tersangka Bertambah
Polrestabes Surabaya bakal memanggil dokter dari Politeknik Perkapalan (Poltekpel) Surabaya dalam waktu dekat. Pemanggilan itu untuk mendalami kasus kematian salah satu mahasiswa.
"Update terbaru kami akan memanggil dokter klinik dari Poltekpel Surabaya,” Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Zainul Abidin, Jumat, 10 Februari 2023.
Abidin mengatakan, ketika itu korban berinisial MRFA, 20 tahun tersebut, dibawa para seniornya ke klinik Poltekpel Surabaya. Ia disebut telah terjatuh di kamar mandi kampus.
Namun, dokter yang bertugas ketika itu pun mencoba memeriksa keadaan korban. Tak lama, pemuda asal Mojokerto tersebut dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
“(Saksi) sempat menangani korban sebelum dilarikan ke RS Asrama Haji (Sukolilo),” jelasnya.
Ketika itu, korban masih terus menerus mengeluarkan darah dari mulutnya. Mahasiswa yang masih menginjak semester 1 tersebut pun dinyatakan meninggal dunia pukul 21.10 WIB.
Abidin mengungkapkan, pemanggilan dokter Poltekpel Surabaya tersebut untuk menjelaskan peran masing-masing senior. Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan penambahan tersangka.
“Potensi ke (penambahan) tersangka ada, walau senior yang mengawal tidak melihat secara langsung pemukulan itu," ucapnya.
Sebelumnya, pelaku penganiayaan hingga menyebabkan seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya meninggal dunia, akhirnya ditangkap Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana mengatakan, pelaku yang ditangkap tersebut merupakan AJP, 19 tahun, warga Jalan Banyu Urip Sawahan.
“Tersangka satu orang, seniornya (korban) melakukan pemukulan,” kata Mirzal, kepada Ngopibareng.id, Rabu, 8 Februari 2023.
Kejadian tersebut, kata Mirzal, bermula ketika korban, yakni MRFA, warga Mojokerto tengah berada di ruang makan. Namun, ada empat orang yang mengajaknya ke toilet.
Mereka beralasan memberi pembinaan kepada korban yang masih berstatus mahasiswa baru. Salah satu orang langsung memukuli pria berusia 20 tahun tersebut.
“Minggu, pukul 19.30 WIB, korban dikawal empat seniornya menuju ke toilet untuk dilakukan pembinaan dengan pemukulan beberapa kali ke tubuh sehingga korban terjatuh dilantai,” jelasnya.
Kemudian, para seniornya langsung membawa korban ke RS Asrama Haji Sukolio. Hal tersebut lantaran MRFA, mengalami luka parah di bagian bibir dan dagunya.
Sayangnya, nyawa korban tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan perawatan. Di sisi lain, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
“Polsek Gunung Anyar menghubungi Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Tim inafis tentang adanya kejadian tersebut,” ujar dia.
Advertisement