Polisi Cari Tersangka Kasus Bullying Siswa di Malang
Polresta Malang Kota menaikan status pemeriksaan siswa MS, usia 13 tahun dugaan korban bullying ke tahap penyidikan. Polisi bahkan juga akan segera menetapkan tersangka kepada ketujuh terduga pelaku bullying tersebut.
"Kami akan mencari peran terduga pelaku tadi. Apakah dari tujuh orang itu siapa yang benar-benar melakukan dan memang nanti akan menjadi tersangkanya," ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata Harapantua Permata, pada Rabu 5 Februari 2020.
Polisi juga sampai saat ini sudah memeriksa total sebanyak 15 saksi dan sudah mengantongi alat bukti berupa hasil pemeriksaan visum terhadap luka yang dialami oleh MS. Terkait hasil visum, pihaknya mengaku akan mengutarakan dalam waktu dekat.
"Dari keterangan saksi tidak ada keterangan yang menyebutkan karena gesper," terang Leo.
Selain itu, tim penyidik juga melakukan pemeriksaan tambahan kepada terduga pelaku serta dari pihak keluarga korban.
"Hari ini Kasek, Wakasek, guru-guru dan juga guru Bimbingan Konseling juga telah dipanggil ke Mapolresta untuk dimintai keterangannya," lanjut Leo.
Selain melanjutkan upaya penyidikan, Kepolisian juga terus melakukan pendampingan psikologis korban.
"Pendampingan korban terus dilakukan sampai betul-betul pulih, karena trauma healing ini tidak ada batas waktunya. Semua pihak membantu pendampingan psikologis korban," sambung Leo.
Bahkan akibat mengalami trauma, polisi sampai saat ini masih belum bisa menggali keterangan dari pelajar MS.
Untuk ancaman hukumannya sendiri kata Leo, tersangka nanti akan dikenakan Pasal 80 ayat 2 tentang penganiayaan dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda Rp100 juta.
Penanganan kasus tersebut juga berpegang pada Undang-Undang Perlindungan Anak 35 Tahun 2014, karena kesemuanya masih berusia di bawah 18 tahun.
Untuk diketahui, akibat dugaan bullying, siswa MS, usia 13 tahun, harus mengalami operasi amputasi pada jari tangannya. Operasi amputasi dilakukan di Rumah Sakit Lavallete, Kota Malang pada Selasa 4 Februari 2020, pada 18.00 WIB. Tim dokter akhirnya melakukan operasi amputasi disebabkan oleh dari hasil observasi sistem syaraf di jari tangan MS sudah tidak berfungsi lagi.
Advertisement