Polisi Mojokerto Bantu Sembako untuk Korban Longsor
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto bersama pengurus Bhayangkari Cabang Mojokerto meninjau rumah warga yang terdampak longsor tebing sungai di Dusun Ketangi Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu. Selain meninjau, polisi juga memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai kepada warga yang terdampak.
Diketahui sebanyak delapan rumah warga di RT 1 RW 1 Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, terancam longsor. Rumah warga tersebut berada di bibir Sungai Raharjo Tirto yang mengalami pengikisan sejak 2020 lalu ketika hujan turun.
Tebing bibir sungai setinggi 30 meter tersebut berulang kali mengalami longsor saat hujan turun. Material pasir dan tanah di tepian sungai tersebut terus longsor seiring derasnya debit air sungai akibat curah hujan tinggi belakangan ini. Dari yang sebelum berjarak 10 meter dari bibir sungai kini menyisahkan 1 meter.
Tebing bibir sungai yang semula ada di area pekarangan terus tergerus hingga kini mendekati rumah warga. Selain menyasar pekarangan, longsor juga menyasar kamar mandi, dapur dan membuat tembok rumah warga retak.
Kondisi tersebut membuat AKBP Ihram Kustarto bergerak cepat untuk mencegah terjadinya korban jiwa. Mantan Kanit 5 Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri itu mendorong Pemerintah Kabupaten Mojokerto agar segera menangani kejadian bencana alam tersebut. "Alhamdulilah Ibu Bupati Mojokerto (Ikfina Fatmawati) langsung menindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait untuk menangani kejadian bencana alam," kata Ihram kepada wartawan, Rabu 24 April 2024.
Ihram menegaskan, dalam rapat koordinasi yang dilakukan bersama Bupati Mojokerto dan stakeholder terkait, akan segera melakukan relokasi pemukiman ke tempat yang lebih aman. "Yang kami lakukan adalah memberikan relokasi secepat mungkin kepada korban terdampak yang sampai saat ini masih mengkhawatirkan kondisi rumahnya," ujarnya.
Kemudian, Ihram menegaskan, warga yang rumahnya terancam longsor akan dipindahkan ke tempat pengungsian yang sudah disediakan pemerintah. Di antaranya, tenda yang dibangun BPBD Mojokerto, rumah salah satu warga setempat dan kantor desa. "Ada salah satu warga yang mengikhlaskan rumahnya digunakan sementara untuk para korban terdampak. Kondisinya sangat layak," terang Ihram.
Menurut Ihram, sungai setinggi 30 meter tersebut berulang kali mengalami longsor saat hujan turun. Bahkan, rumah yang sebelum berjarak 10 meter dari bibir sungai kini menyisahkan 1 meter. "Kita ketahui bersama awalnya berjarak 10 sampai 15 meter. Setiap tahunnya terjadi longsor mulai dari 3 sampai 5 meter. Tahun ini sudah 3 kali longsor," terangnya.
Ihram mengimbau warga agar segera pindah ke tempat pengungsian sementara jika terjadi hujan deras. "Sudah kami sampaikan kepada korban terdampak tadi, jika kondisi cuaca tidak memungkinkan atau hujan lebat, kami sarankan mulai hari ini untuk menempati fasilitas yang sudah disediakan untuk menghindari korban jiwa," tandasnya.