Polisi Kena Prank, Pembunuh Pekerja Bengkel di Lamongan Perempuan
Pengungkapan kasus pembunuhan dengan korban Abdul Aziz, 23 tahun, pekerja bengkel motor di Dusun Semperat, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan menyisakan kisah menggelitik.
Memang, proses penyelidikan dan penangkapan tersangka terkesan begitu mudah. Tetapi, meskipun tersangka yang sudah ada di tangan polisi sempat ragu. Apa sudah benar tersangka yang ditangkapnya.
Pasalnya tersangka berinisial NF, 27 tahun, alias Didi Manggala, asal Kecamatan Deket, Lamongan, tubuhnya tidak tinggi, tetapi berdada dempal. Potongan rambutnya cepak dan gaya berjalannya gagah. Bibirnya hitam, karena ia perokok.
Karena dengan postur tubuh seperti itulah yang sempat menjadikan polisi ragu. Tentu ini menjadi bahan tertawaan pada polisi jadi terkelabui dengan bentuk fisik tersangka NF.
Apa pasal? "Kita kena prank. Ternyata tersangka itu seorang perempuan. Awalnya kita juga mengira laki-laki, kan nama panggilannya Didi (Didi Manggala), "kata Wakapolsek Iptu Sofyan Ali, sembari tertawa.
Penyidik polisi mengetahui kalau NF alias Didi Manggala adalah seorang perempuan. "Ya seorang perempuan," tandas Cak Ali, sapaan akrab Wakapolsek Karanggeneng kepada Ngopibareng.id. Upaya ini tidak lain dari hasil ungkap mengenai pelacakan identitas dan tempat asal tersangka.
Ketika identitas dan foto tersangka dikonfirmasi kepada Ketua RT di desa tempat asal tersangka, di Kecamatan Deket, Lamongan, polisi kaget kalau diberitahu soal kelamin tersangka adalah perempuan.
Polisi baru percaya 100 persen ketika ditunjukkan kartu keluarga (KK), memang tersangka asli perempuan. Pada KK tertulis nama NF, berkelamin perempuan.
"Tapi, ketika ditanya pun, tersangka masih saja sempat mengelak. Siapa yang bilang kalau saya laki-laki," katanya begitu. Akhirnya ngaku juga, dengan malu-malu," imbuhnya, didampingi Kapolsek AKP Yuli Endarwati.
Ternyata tidak hanya polisi yang terkena prank soal status kelamin tersangka ini. Kebanyakan warga Desa Kendal Kemlagi, Kecamatan Karanggeneng, tempat keseharian 'mbambung' atau tinggal, selama ini menganggap Didi Maggala adalah seorang laki-laki.
Seperti dituturkan Rohman, warga setempat, dia yakin MF adalah laki-laki. Dia tahu NF selama ini sering ada di desanya. Hidupnya tidak menentu, tidur juga tidak tetap. Sering di salah satu kafe setempat.
"Pernah saya kasih pekerjaan, bareng-bareng angkut dedak padi. Baru sebentar tapi tidak kuat, sedang yang lain kuat. Tapi, saat itu saya juga tidak curiga kalau dia itu cewek," katanya.
Warga juga yakin NF adalah laki-laki, karena dia juga diketahui memiliki pacar seorang perempuan. Dan, ini ada cerita unik. NF kepada polisi sempat menuturkan tentang kisah percintaannya.
Bahwa, layaknya pasangan percintaan, NF mengaku sempat berkencan. Tetapi dia yang aktif menyerang pasangannya. Tetapi, ketika pasangannya ingin membalas, ia berusaha mengelak.
"Saya selalu menghindar ketika pacar saya hendak menyentuh bagian vital tubuh saya, "akunya, seperti disampaikan kepada polisi.
Dari penuturan tersangka NF ini, terungkap juga bahwa Ia diduga kuat memiliki kelainan seksual. Hanya bisa jatuh cinta sesama jenis.
Diketahui, NF, alias Didi Manggala ditangkap anggota Polsek Karanggeneng karena diduga sebagai pelaku pembunuhan Abdul Aziz, pekerja bengkel motor di Dusun Semperat, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.
Modusnya, korban diracun dengan diberi makanan seblak yang sebelumnya dicampur dengan racun tikus cair. Aksi dilakukan persis sebulan lalu, Selasa 06 Februari 2024. Tetapi, mayat korban ditemukan di dalam rumah bengkel sehari kemudian.
Ulah nekat tersangka berlatar belakang emosi. Korban menagih uang yang pernah ditransfer kepada korban lewat rekening orang lain. Transferan mencapai Rp 20 juta. Uang itu sebagai kasa, bahwa korban dijanjikan akan diperkenalkan dengan seorang perempuan.
Tetapi janji tersangka tidak pernah terwujud. Perempuan yang dijanjikan tidak pernah ada. Hingga korban meminta uang kembali merasa risih dan jengkel karena setiap hari ditagih, akhirnya diselesaikan dengan niat jahat dengan membunuh korban. Kasusnya kini sedang diproses Polres Lamongan.